Seperti melewati mesin waktu di Tjong A Fie Mansion

by - May 10, 2017



Rumah megah berusia lebih dari 100  tahun ini, letaknya sangat strategis yaitu di kawasan Kesawan kota Medan yang merupakan pusat perdagangan. Tepatnya di jalan Ahmad Yani

Gerbang depan yang mempesona


Tjong A Fie adalah seorang pengusaha yang berasal dari Tiongkok yang merantau ke Medan di usia belasan tahun. Berkat keuletannya beliau berhasil mengembangkan banyak usaha di tanah Deli ini. Seperti membangun bisnis perkebunan besar, yakni pabrik kelapa sawit, pabrik gula, perusahaan kereta api, dan memiliki lebih dari 10.000 karyawan

Foto Tjong A Fie yang terdapat di ruang tamu
Selain terkenal atas kesuksesannya, beliau juga dikenal berjiwa sosial tinggi. Tak heran saat kematiannya ribuan orang melayat yang datang dari berbagai daerah, terlihat dari foto yang terpampang di dinding. Tjong A Fie meninggal dunia karena pendarahan otak, di kediamannya di Jalan Kesawan pada 4 Februari 1921

Pemandu wisata , mas Dio sedang menjelaskan saat pemakaman sang saudagar
Kediaman Tjong A Fie dibangun pada 1895 dan selesai 1900. Rumah megah ini berdiri di atas lahan 8000 m2 yang memiliki 2 lantai dan 35 ruangan

Karena rumah ini dimiliki seorang saudagar dari Tiongkok , desain yang digunakan adalah desain arsitektur Cina kuno. Namun bangunan ini juga dipengaruhi dengan corak Melayu serta Eropa. Pada masanya rumah ini pernah dihuni oleh puluhan orang mulai dari Tjong A Fie sekeluarga dan pelayan

Rumah ini sendiri mulai dibuka untuk umum pada tahun 2009. Buka mulai jam 9 - 5 sore

Dengan harga tiket yang lebih mahal dibanding museum lainnya yaitu 35 ribu rupiah, apa yang kita dapat disana sangat sebanding. Harga tiket yang cukup mahal ini dikarenakan biaya perawatan yang cukup tinggi dan dibutuhkan beberapa orang untuk merawatnya.


Tiket masuk seharga 35 ribu per orang
Lampu gantung nampak cantik di ruang tamu
Meski dibuka untuk umum, bagian sayap kanan rumah ini masih digunakan oleh keturunan Tjong A Fie sendiri dan tertutup untuk umum. Bagian tengah dan sayap kiri lah yang dibuka untuk umum

Meski berada di daerah tropis, rumah ini tetap sejuk dengan banyaknya jendela 
Lantai 1 rumah ini terdiri dari 3 ruang tamu. Ruang tamu khusus yang digunakan Tjong A Fie untuk menerima Sultan Deli ke 9 yaitu Sultan Ma’moen Al-Rasyid Perkasa Alamsyah dan keluarganya

Dan dua ruang tamu lainnya yaitu untuk orang umum dan ruang tamu untuk keluarga

Kamar utama milik sang saudagar juga berada di lantai 1. Di dalam kamar itu terdapat sebuah tempat tidur kayu berukir yang konon didatangkan dari Eropa. Terbayang kan pasti mahal. Sebuah mesin jahit yang pernah digunakan oleh istri Tjong A Fie. Sebuah cermin untuk berdandan. Dan yang paling saya suka adalah sebuah meja bulat lengkap dengan kursinya

Ruang makan terletak tepat di belakang kamar utama Tjong A Fie. Terlihat sebuah meja makan panjang lengkap dengan piring lukis di atasnya

Dapur yang juga merupakan sebuah bagian penting dalam sebuah rumah, terletak di lantai 1 juga. Yang paling menarik dari dapur ini adalah terdapat sebuah cerobong asap dan beberapa alat modern yang kala itu pasti hanya dimiliki oleh orang kaya saja. Seperti kulkas

Satu lagi nih, di dapur itu saya juga melihat sebuah batu giling yang digunakan untuk membuat tepung beras atau kacang. Itu loh yang pernah muncul di salah satu episode film Upin Ipin

Ruang tamu untuk menerima Sultan Deli dan keluarganya

Ruang Tamu untuk masyarakat umum

Cantiknya lampu di ruang tamu ini
Ruang makan
Tempat tidur ini diimpor dari Yunani. Beneran cakep deh

Jaman segitu, sudah punya vacuum cleaner loh

Dapur dengan tungku plus cerobong asapnya

Naik ke lantai 2 dengan lantai kayu yang cantik terdapat kamar anak perempuan, perpustakaan, dan beberapa ruang istirahat

Yang paling menarik di lantai 2 ini adalah ruang dansa luas dengan lampu gantung yang indah. Saya membayangkan pada jamannya dulu betapa ramainya orang berdansa disana dengan alunan musik yang merdu

Tara ta ta ta ... Ta ta ta ta

Ruang dansa,  terbayang merdunya alunan musik pada saat itu

Cantiknya deretan jendela di ruang dansa
Selasar di lantai 2
Kamar anak perempuan di lantai 2
Salah satu sudut di ruang dansa

Perpustakaan pribadi
Apa rumah ini berhantu? Itu yang kadang ditakuti oleh kebanyakan orang saat berkunjung ke bangunan tua yang biasanya terkesan spooky

Meski tempat ini adalah bangunan tua. Alhamdulillah 2 kali saya kesana, tidak terjadi apa-apa. Aman dan sangat nyaman buat dikunjungi kok bahkan oleh anak-anak sekalipun, percaya deh sama saya

Bahkan pencahayaan ruangan sudah jauh lebih terang ketimbang kunjungan pertama kami di Agustus 2015. Menurut mas Dio sang pemandu, telah ada penambahan lampu di beberapa titik

Mas Dio,  sang pemandu wisata sedang menjelaskan foto perayaan ulang tahun sang saudagar 

Meski kita bebas disana, ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi. Antara lain penggunaan tripod tidak diijinkan ( mbak petugas di depan tadi langsung mengingatkan saya saat melihat saya membawa tripod ). Dan tidak semua benda boleh disentuh

Merokok juga tidak diperbolehkan di tempat ini, selain mengganggu kenyaman pengunjung lain. Tentunya menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan mengingat kebanyakan material disana terbuat dari kayu, yang pastinya mudah terbakar

Dan dilarang memfoto dari dekat gambar yang ada di salah satu ruang pamer karena gambar-gambar tersebut adalah milik Tropen Museum di Belanda dan memiliki copyright

Satu lagi yang paling penting, dilarang memotret altar tempat persembahyangan

Ditaati ya

Foto-foto di ruangan ini milik Tropen Museum di Belanda dan mempunyai hak cipta. Dilarang memfoto dari dekat
Sudut di seberang sana dilarang untuk difoto karena ada altar persembahyangan
Ayo agendakan kunjungan ke rumah megah dan sangat cantik ini saat kalian berkunjung ke Medan

Karena Medan tak hanya Istana Maimun dan Masjid Raya Al Mashun saja. Ada juga Tjong A Fie Mansion juga ikon kota Medan yang sangat menarik untuk dikunjungi



You May Also Like

4 comments

  1. Keren...
    Mdh2an bs kesana...
    😘😘😘

    ReplyDelete
  2. Wah, bagus banget rumahnya, semoga bisa berkunjung ke sana.

    Kamu cocok Lo ngeblog, sering pindah2 gtu pasti banyak cerita, klo isi blogku mah curhat semua wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya,say

      Banyak ide yang belum tertuang di blog niy
      Makasih loh udah dikomen.. Mmuach

      Delete