Allahu Akbar
Allahu Akbar ...
Saat adzan Maghrib berkumandang di televisi, kalian pasti sering melihat tempat ini
Namanya Masjid Raya Al Mashun. Letaknya ada di Medan , Sumatera Utara. Masjid peninggalan Kesultanan Deli ini sangat terkenal. Gak heran banyak wisatawan berkunjung kesana setiap harinya
Di Wikipedia tertulis 10 September, sedangkan di prasasti ini tertulis 19 September. Entah mana yang benar :D |
Menurut sejarahnya seperti dikutip dari Wikipedia, Masjid Raya Al Mashun ini dibangun pada masa Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Pembangunan ini dimulai pada 21 Agustus 1906 ( 1 Rajab 1324 H ) dan selesai pada 10 September 1909 ( 25 Sya'ban 1329 H ). Sholat Jum'at pertama di bulan Sya'ban itu sebagai pertanda bahwa pembangunan Masjid Raya Al Mashun ini telah selesai secara keseluruhan
Pembangunan masjid megah bernuansa Timur Tengah, India dan Spanyol ini keseluruhannya menghabiskan dana sebesar 1 juta golden. Dana yang cukup besar itu kesemuanya ditanggung oleh Kesultanan Deli. Namun konon juga dibantu oleh saudagar asal Tiongkok yang juga sahabat Sultan. Adalah dua saudara kakak beradik, Tjong A Fie dan Tjong Yong Hian
Bangunan masjid ini awalnya bersatu dengan kompleks Istana Maimun. Namun sesuai dengan perkembangan jaman, saat ini Masjid Raya Al Mashun dan Istana Maimun terpisah oleh jalan raya
Masjid dengan bentuk segi delapan ini, dirancang oleh arsitek bernama Van Erp . Seorang arsitek berkewarganegaraan Belanda yang juga merancang Istana Maimun. Tapi di tengah proses pengerjaannya, Masjid Raya Al Mashun dilanjutkan oleh JA Tingdeman. Van Erp mendapatkan perintah untuk merestorasi Candi Borobudur di Jawa Tengah oleh pemerintah kolonial Belanda
Kebesaran tembakau Deli saat itu, membuat Kesultanan Deli mampu membangun kota Medan menjadi kota besar lengkap dengan fasilitasnya
Tak heran, pemilihan bahan terbaik pun dilakukan saat pembangunan Masjid Raya Al Mashun
Seperti marmer mewah dari Italia dan Jerman. Kaca patri cantik berwarna warni dari China. Dan lampu gantung indah dari Perancis
Benar - benar mempesona
***
Nah, ketika saya pindah ke Medan di tahun 2014. Masjid Raya Al Mashun yang selama ini hanya saya lihat di TV, langsung masuk ke daftar tempat yang kudu dikunjungi selain Istana Maimun
Ya kan secara hampir tiap hari lihat di TV, penasaran dong
Dan hari yang ditunggu pun tiba, Minggu siang itu saya dan keluarga untuk pertama kalinya
Nah, ketika saya pindah ke Medan di tahun 2014. Masjid Raya Al Mashun yang selama ini hanya saya lihat di TV, langsung masuk ke daftar tempat yang kudu dikunjungi selain Istana Maimun
Ya kan secara hampir tiap hari lihat di TV, penasaran dong
Saat kami hunting foto |
Eng ing eng ...
Impian indah saya langsung runtuh di hari pertama saya berkunjung ke Masjid Raya Al Mashun ketika itu
Bayangan indah yang saya lihat di TV selama ini ternyata semu. Masjid kebanggaan masyarakat Medan ini tak seindah bayangan saya
Mulai dari kaki melangkah langsung disambut banyak pedagang dan pengemis. Teriakan pedagang pun tak henti mengikuti jejak kami. Trotoar dan halaman masjid yang kotor serta terlihat sampah disana sini
Saya pikir, " Ah, mungkin ini hanya penampakan luar masjid saja "
Namun ternyata harapan hanya tinggal harapan
Area wudhu dan kamar mandi ternyata lebih "horor". Mulai dari bau yang pesing sekali, hingga terlihat kotoran manusia yang ditinggalkan begitu saja. Rasanya pengen teriak aja waktu itu. " Kok kayak gini amat siy masjid ini "
Keadaan masjid utama pun tak kalah ngeri. Mulai dari teras yang justru dipenuhi penjaga sandal sepatu dan deretan alas kaki yang berjajar di lantai. Pedagang yang juga ada disana.
Begitu pun di ruang utama tempat sholat, bau pengap dan karpet yang terlihat tua serta kotor menghiasi masjid ini
Dan pengalaman pertama itu akhirnya membuat saya " kapok " ke Masjid Raya Al Mashun lagi. Saya mau kesana kalau kepepet aja. Pengen hunting foto dan antar Mama yang datang ke Medan
Wis itu tok
Dan satu lagi, saya cukup berada di bagian halaman masjid aja. Gak mau lagi masuk ke toilet dan area wudhu. Traumaaaaa ...
O iya, ada juga nih kejadian pas saya kesana. Udah menghindari toilet, lah kok bau pesing banget ada di dekat air mancur . Sapa coba yang kencing disana ???
Padahal banyak turis mancanegara kesana loh. Malu kan
***
Eh tapi ... diawal tahun 2018 ini saya mendapat kejutan yang luar biasa
Saya pikir, " Ah, mungkin ini hanya penampakan luar masjid saja "
Namun ternyata harapan hanya tinggal harapan
Area wudhu dan kamar mandi ternyata lebih "horor". Mulai dari bau yang pesing sekali, hingga terlihat kotoran manusia yang ditinggalkan begitu saja. Rasanya pengen teriak aja waktu itu. " Kok kayak gini amat siy masjid ini "
Keadaan masjid utama pun tak kalah ngeri. Mulai dari teras yang justru dipenuhi penjaga sandal sepatu dan deretan alas kaki yang berjajar di lantai. Pedagang yang juga ada disana.
Begitu pun di ruang utama tempat sholat, bau pengap dan karpet yang terlihat tua serta kotor menghiasi masjid ini
Dan pengalaman pertama itu akhirnya membuat saya " kapok " ke Masjid Raya Al Mashun lagi. Saya mau kesana kalau kepepet aja. Pengen hunting foto dan antar Mama yang datang ke Medan
Wis itu tok
Dan satu lagi, saya cukup berada di bagian halaman masjid aja. Gak mau lagi masuk ke toilet dan area wudhu. Traumaaaaa ...
O iya, ada juga nih kejadian pas saya kesana. Udah menghindari toilet, lah kok bau pesing banget ada di dekat air mancur . Sapa coba yang kencing disana ???
Padahal banyak turis mancanegara kesana loh. Malu kan
***
Eh tapi ... diawal tahun 2018 ini saya mendapat kejutan yang luar biasa
Berawal dari beberapa postingan akhir tahun lalu di Ig yang menunjukkan menunjukkan adanya perbaikan di halaman masjid. Terlihat lantai keramik diganti dengan yang baru
Dan ketika saya lewat di depan Masjid Raya Al Mashun, tak terlihat lagi pedagang yang biasanya nongkrong di depan gerbang
Karena penasaran, akhirnya hari Minggu lalu saya minta suami untuk mengantarkan saya kesana. Awalnya sih, dia menolak. Alasannya sih, karena beberapa kali kesana keadaan kotor sekali
Setelah mengeluarkan jurus maut, akhirnya pak suami menyerah juga . Hahaha
Rupanya pada akhir tahun 2017 kemarin, telah diadakan renovasi besar-besaran di Masjid Raya Al Mashun Medan
Dan ini perubahannya ...
Pedestrian yang dulunya jorok dan penuh sampah serta lantainya yang pecah disana sini, sudah gak terlihat lagi. Dan pedestrian ini sudah kembali ke fungsinya semula sebagai tempat untuk pejalan kaki
Parkir kendaraan pun sudah mulai tertib
Pedagang yang biasanya menghiasi gerbang masjid, sudah tidak disana letaknya. Mereka dipindah ke dekat parkiran
Pengemis ? Sudah tidak ada juga
Pedagang sate udang, daging dan telur yang membawa tampah berisi dagangannya di kepala mereka, dan selalu mengikuti jejak kaki pengunjung juga sudah tidak terlihat lagi di masjid
Lantai halamannya pun terlihat baru dan juga sudah bersih loh, gak ada lagi tuh kotoran dan sampah
Tampilan masjid pun terlihat lebih cerah karena sudah dicat ulang
Tempat wudhu yang tak lagi "horor" |
Ayo dong, para pengunjung ... Ubah kebiasaan kalian. Masjid udah cantik, masak buang tissue gak di tempatnya
Sandal dan sepatu yang biasanya menghiasi teras masjid, sekarang sudah dipindahkan ke halaman. Dan ditata dengan rak juga. Rapi deh
Sudah bersih sekali |
Salah satu area favorit untuk foto |
Empat jempol, teman. Gak ada lagi tuh bau pengap apalagi karpet tua yang jorok itu. Semua udah diganti dengan dinginnya AC, harum ruangan dan karpet empuk yang bersih banget. Bahkan dinginnya sampai terasa saat pintu kaca dibuka loh
Pendingin udara atau AC dan pintu kaca juga ditambah untuk kenyamanan para jema'ah yang ingin mengerjakan sholat
Pintu kaca yang telah ditambahkan |
Karpet tebal yang nyaman |
Kaca patri yang cantik |
Wih seneng deh saya. Rasanya seperti cinta pada pandangan pertama ... Eaaa
Kemarin saya juga sempat jalan ke bagian makam dan belakang masjid juga. Keadaannya pun udah gak kayak dulu lagi. Rapi dan gak ada rumput tinggi
Di dekat area kolam air mancur itu dulu saya pernah mencium bau pesing. Tapi sekarang udah lenyap |
Kalau dulu saya pernah mengkritik dan menyayangkan masjid ini. Saatnya sekarang saya ajak kalian untuk berkunjung ke Masjid Raya Al Mashun yang merupakan kebanggaan masyarakat Sumatera Utara
Dan jangan lupa tetap dijaga kebersihannya ya saat kesana. Supaya makin banyak orang bisa menikmati kecantikan Masjid Raya Al Mashun yang telah kembali lagi
39 comments
Subhanalloh, renovasinya fantastis sekali. Sebenarnya sih, mau bangunan seperti apapun yg plg utama dr masjid adalah kebersihan. Karena masjid kan tempat yang suci. Semoga kedepannya terus dirawat seperti ini
ReplyDeleteAamiin... Aku juga punya harapan yang sama, Mbak Damar. Semoga masjid ini selalu terawat
DeleteSenang rasanya jika masjid ini kini telah terjaga kebersihannya. Semoga bisa tetap selalu terjaga dan terpelihara. Saya jadi pengen kesana nih.kira in tadi masjid yang di aceh.
ReplyDeleteSekilas memang mirip, Mas. Terutama kubahnya
DeleteSubhanallah.. megah sekali mesjidnya, semoga jamaah yang hadir selalu ramai yaa...
ReplyDeleteAamiin, semoga selalu ramai dan tetap terawat
DeleteSubhanallah mbak masjidnya.
ReplyDeleteIya, Mbak Elva. Masjidnya memang cantik
DeleteSubhanallah, indah dan megah masjidnya mbak, semoga isinya juga full yah, #DuniaFaisol
ReplyDeleteIn sya'a Allah, Mas
Deletewah.. mega sekali bangnan masjidnya, arsitekturnya keren banget... pingin deh kapan2 berkunjung ke Medan ^^
ReplyDeleteAyuk ke Medan, Mbak ^^
DeleteSubhanallah saya pikir ini mesjid diluar negeri.
ReplyDeleteLuarbiasa ya indahnya..
Pantesan kok mejid ini pernah saya liat di tv wkwkwk
Di medan ternyata.
Ternyata di Indonesia ... Hihihi
DeleteWah horor juga ya, mbak kalau sampai ada kotoran manusia begitu. Alhamdulillah sekarang sudah direnovasi ya masjidnya
ReplyDeleteIya, Mbak Antung. Stress aku waktu liat
DeleteSubhanallah, megah sekali. Saya pengen ke sana, Mbak. Kapan, ya :)
ReplyDeleteYuk Mbak Muyass, wisata ke Medan ^^
DeleteAlhamdulillah kalau akhirnya pengurus masjid udah berbenah ya. Apalagi ini masjid wisata. Tentunya mulai dari gerbang hingga toilet mesti dijaga keindahannya. Pengunjung pun juga mesti sama2 menjaga.
ReplyDeleteAlhamdulillah banget, Mbak Nita. Soalnya kalo ingat dulu gimana tempat ini, ngenes
DeleteSyukurlah mba klo keadaan masjidnya membaik...
ReplyDeleteSemoga jamaahnya juga banyak. Masjidnya makin makmur.
Eh..jadi ingat masjid gedhe Kauman nya Jogja...kesana klo nebeng sholat pas liat sekaten doang aku
Hiks, Mbak Sulis bilang Sekaten ... Auto kangen Jogja kan aku
Deletesubhanallah bagus banget masjidnya kalo ke istana maimoon saya sih sudah
ReplyDeleteMampir ke masjid ini Mbak kalo ada kesempatan ke Medan lagi ya
DeleteAlhamdulillah akhirnya..
ReplyDeleteSejak dulu belum pernah renov Mbak Dila..Saya pindah dari Sumut 2007, masih mengenaskan.
Syukurlah kalau sekarang ada pernaikan :)
Jangan pengin ke sana lagi :)
Yuuuh berarti udah lama ya gak diperbaiki masjidnya, Mbak Dian
DeleteBangunannya megah dan cantik. Syukurlah kalau sekarang sudah lebih terjaga kebersihannya, juga tertib. Karena menertibkan PKL itu sulit juga. Seringnya balik lagi, begitu ada kesempatan.
ReplyDeleteSalah satu tantangan besar kota Medan ya itu, Mbak Nur. PKL yang bandel. Susah bener
Deleteternyata sebagus itu yaaaa?
ReplyDeletepas kapan waktu ke Semarang cuma lewat doang di mesjid itu. padahal deket banget dari penginapan. fufufufu...
dulu kotor yak? untunglah gak review pas dulunya yak Kak ahahaha
Alhamdulillah ya, masjidnya jadi semakin bersih dan nyaman untuk dieskplore. Tentunya bukan karena masih baru ya, semoga selalu terjaga kebersihannya.
ReplyDeleteAamiin. Doaku masjid ini juga tetap terjaga kebersihannya Mbak Astin
Deletesubhanallah, cantik banget mesjidnya. adem, nyaman, bersih. :)
ReplyDeleteIya, Mbak. Kalau ada kesempatan ke Medan mampir ke masjid ini ya
DeleteMasya Allah, indah banget, kalau sampe kesampaian kesitu, pengen deh bisa shalat disitu, pasti adem, lihatnya juga udah adem..he
ReplyDeleteSelain megah nan indah, pemandangan di foto itu juga bagus, nyesel sepertinya kalau kesitu nggak ngabadii foto, ya setidaknya depan masjid untuk bukti kalau udah kesitu.
Blogger mah bukan bukti lagi, tapi untuk bahan tulisan di blog..he
Sebelum direnovasi, aku sempat gak pengen nulis tentang masjid ini Mas Andy. Ya abis keadaannya parah begitu. Sempat terjadi peperangan batin gitu deh *eh malah curhat*
DeleteHehe, nggak apa-apa, toh di blog ini juga Teh Dila suka curhat.. #Eh :D
DeleteApalagi blog saya, yang notabennya diary, banyak curhatnya..wkwk
Apapun itu, akhirnya ketulis juga, terkadang apa yang ngerasa terganjan nggak ditulis-tulis, dengan dituliskan jadi plong, serasa lega ya, Teh..hihi
Alhamdulillah, masjidnya sudah kembali bersih.
ReplyDeleteSangat disayangkan kalau bangunan masjid seindah itu terabaikan begitu saja, padahal sekarang masjid sudah jadi salah satu destinasi wisata religi bagi traveller.
Ya Allah cantik banget ya masjidnya. jadi mupeng nih ke sana mbak. Kalau nanti aku punya rizki ke Medan, kita meet up ya mbak, hehe.
ReplyDeletewah, cantik sekali ya Bu Dila.
ReplyDeletewaktu awal tahun ke sana, berarti itu baru di renov ya?
sayang aku belum berkesempatan buat masuk ke dalamnya bu.
semoga bisa balik lg ke sana :)