Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini . Powered by Blogger.
  • Home
  • Contact Me
  • About Me
  • Category
    • KULINER
    • LIBURAN
    • LOMBA BLOG
Facebook Google Plus Instagram

Ibu Dila

Setiap langkah adalah berharga


Jadi cewek itu ya, apa - apalah diperhatikan. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Matching gak satu sama lain

Warna bajulah
Model bajulah
Sepatunya
Sandalnya
Jilbabnya kayak apa
Dandan juga gak ketinggalan
dan satu lagi yang penting
Tas ...

Ya namanya juga cewek. Makhluk ciptaan Tuhan yang suka dengan keindahan

Dan saya termasuk yang suka keindahan ( meski saya gak Indah, karena saya Dila ... Hahaha ) *garing*

Teman-teman ingat kan bulan Desember kemarin ada Harbolnas alias Hari Belanja Online Nasional. Singkatnya nih, waktu itu saya emang ngincar tas backpack. Kebetulan semenjak tengah tahun lalu, saya udah pengen banget beli tas backpack. Setelah saya jalan malah pakai tas si Kecil 😬

Di Harbolnas kemarin tuh, eh kok ada salah satu tas backpack yang nyangkut banget di hati. Berbinar dong mata eykeh, cyin

Si hitam manis berbahan nilon itu membayang terus di mata. Galau dong. Akhirnya bilang deh ke pak suami " Say ... Say. Tasnya ini cakep gak " . Karena dia udah hapal banget sama saya , dijawabnya deh " Iya, cakep. Beli aja "

Dibilang suruh beli, eh kok sayanya malah jiper. Mundur satu langkah deh, gak jadi beli. Padahal kan tas itu cantik. Diskon 70 persen lagi. Siapa yang gak pengeeen .... Huaaa

Akhirnya fix gak jadi beli tas nilon warna hitam ini

Tapi kalo udah kepengen, pasti kebawa mimpi terus kan. Diintip lagi dong si hitam manis itu. Eh, kok ternyata udah abis. Ya sudahlah ... Berarti bukan rejeki



Mungkin karena ada beberapa kawan saya yang berjualan tas KW dari Batam. Yang hampir setiap hari mengunggah dagangannya. Pasti ada dong yang gak sengaja terlintas di mata

Disitulah awalnya saya tahu merk EMORY ini

Apaan sih merk ini ? Pikir saya waktu itu. Jangan - jangan KW juga. Cuman kalo dilihat dari keterangannya, katanya sih asli. Original

Selidik punya selidik, ternyata emang EMORY ini adalah merk tas asli dari Batam. Tapi entah dimana produksinya, tapi kayaknya masih diproduksi di luar negeri. Tapi yang jelas EMORY ini adalah merk lokal Indonesia

Oke juga nih pikir saya. Boleh deh dicoba

Scoll ... scroll di Ig, akhirnya saya ketemu sama lain Ig officialnya EMORY. Ini dia akun Instagram official EMORY


Akun Instagram Official EMORY 

Mulai dong pencarian tas backpack. Siapa tahu ada yang kece buat saya

Eh, ternyata banyak bo' pilihannya. Satu model ada beberapa warna. Gimana eikeh gak puyeng pala belbie. Aduh mana dong yang harus dipilih

Setelah pusing memilih, pilihan saya akhirnya jatuh pada model ini. Sebuah tas warna hitam berukuran sedang dengan desain minimalis


Suka dengan modelnya, saya lalu menghubungi kontak customer service yang tersedia. Saya pun memilih mengontraknya dengan menggunakan WA

Yah, seperti yang dibilang di caption setiap foto yang diunggah oleh akun official Ig EMORY. Customer harus sabar menunggu balasan chat. Intinya nurut aja deh sama aturan chat dan jangan mengulang kirim pesan supaya gak makin mundur urutan chatnya


Chat pertama saya dibalas 4 jam kemudian. Agak kaget juga sih. Tapi yang penting dibalas. Mungkin saking banyaknya yang ngechat saat itu


Saya pun order model yang saya mau, tapi sayang tas warna hitamnya ternyata reject alias produk yang ada cacatnya saat dicek ulang


Dan saya pun akhirnya menurut dengan kata penasihat gaya pribadi saya, siapa lagi kalau bukan si Kecil. Yang dari awal saya order tas EMORY ini, dia minta saya supaya beli tas warna pink aja

Biar kembaran sama si Kecil, itu maunya dia

Alhamdulillah, ternyata stoknya masih ada. Setelah itu saya diberi nomer rekening buat transfer

Transfer done
Dan saya pun menunggu tas EMORY pinangan saya datang

Pucuk dicinta ulam pun tiba, sebuah panggilan dari abang ekspedisi muncul di depan pagar. " Paket " teriak abang itu. " Wah, paketnya besar pasti ini tas EMORY " kata saya dalam hati saat mengintip dari jendela. " Dari Batam ya, Bang " tanya saya ke abang ekspedisi TIKI. " Iya, Bu " jawab abang itu. " Makasih , Bang " ucap saya setelah menanda tangani resi

" Paket Mama datang , asiiiik " kata si Kecil yang sama excitednya dengan emaknya. " Buka, Mi " kata dia

Tapi ternyata saya gak bisa dengan leluasa langsung asal sobek paket kayak biasanya. Sebuah peringatan tertulis ditempel di luar paket. Ini yang tertulis


Bagus juga sih, untuk mengatasi komplain dari customer

Berasa vlogger pas bikin video unboxing produk endorse nya nih eikeh ... Wkwkwk. Dan video unboxing tas EMORY pun dimulai


Ya ampun, ternyata pengemasannya oke juga bo' ( meski agak ribet ). Abis plastik kresek warna biru itu. Di dalamnya masih dilapis lagi dengan buble wrap ( barang satu ini selalu jadi rebutan sama si Kecil ... Hihihi ). Baru deh tas EMORY  yang dibungkus dengan plastik bening plus dust bag berwarna hitam dan silvernya keliatan

Taraaa, ternyata sesuai dengan pesanan. Alhamdulillah. Saya suka, saya suka

Tas EMORY model backpack berwarna pink ini pun telah menemani saya menikmati momen di luar bersama keluarga deh


Dan saya pun berasa lebih muda sekian tahun dengan backpack EMORY ini. Terima timpukan uang, bukan bata ... Hihihi 

Dari saya nih, buat kalian para wanita penyuka tas gaya. Tas EMORY ini bisa bangeeet buat kalian jadikan pilihan saat membeli tas. Modelnya up to date terus ( lihat aja di Ig nya ). Pilihannya warna banyak. Harganya terjangkau. Dan satu lagi ... Ini produk ORIGINIAL bukan KW

Dengan harga yang sama dengan tas KW, kalian bisa dapat tas ORIGINAL loh

Ulala beibe kan, Buibu 

Produk dari EMORY ini juga gak terbatas pada tas wanita aja loh. Ada juga sepatu. Dan tas buat para pria

Eits ... Bapak - bapaknya juga gak dilarang kok buat ngebelanjain istri tercinta dengan produk EMORY ini. Dijamin deh, senyum istri anda di rumah jadi lebih lebar lagi. Hahaha 😂

Ini salah sekian dari sekian banyak model yang bisa dipilih 😄

Selain di akun officialnya, kalian juga bisa kok mendapatkan produk EMORY ini di reseller yang tersebar di berbagai kota

Untuk produsen EMORY, semoga ke depannya bisa makin mengembangkan produknya. Serta mampu menyediakan produk berbahan Genuine Leather ( kulit asli ) bukan hanya Faux Togo Leather ( kulit sintesis ). Sehingga para penggemar Genuine Leather juga bisa melirik produk ini 😘


Disclaimer : Tulisan di atas adalah ungkapan hati saya sebagai konsumen































Share
Tweet
Pin
Share
16 comments

Ditinggal tidur mantan pacar alias bapak suami pas nonton film di bioskop 15 tahun lalu, itu yang jadi alasan saya males pergi lagi ke bioskop

Trauma gak berkesudahan ... Hahaha

Masih ingat banget, jadi waktu itu ceritanya saya baru sekali-kalinya ngedate ama doi ke bioskop. Seneng dong. Secara biasanya dia ngajakin saya ke tempe penyet pinggir jalan

Tengok jadwal film, akhirnya waktu itu saya pilih filmnya babang ganteng Keanu Reeves yang judulnya The Matrix Reloaded. Karena udah penasaran dari kelanjutan film The Matrix sebelumnya

Dengan semangat menggebu-gebu, saya  nonton di Plaza Simpang Lima Semarang. Kalau gak salah ingat sih itu nama tempatnya. Pokoknya yang sekarang jadi E Plaza deh

Ambil 2 kursi, doi duduk di sebelah saya

Dan film The Matrix Reloaded pun dimulai . Deng deng

Aksi keren babang ganteng Keanu Revees dengan kacamata hitamnya yang beradu akting dengan mbak cantik Carrie-Anne Moss ( mudah-mudahan gak salah, maklum kudu buka Google juga buat ngebuka memori saya ), lumayan lah buat saya. Meski gak sekeren The Matrix yang pertama

Eh, lah kok di tengah bunyi sound system bioskop yang lumayan kencang itu ... doi malah tidur. Ngorok pula. Alamak jang

Ya ampun, sumpah deh. Yang semula ngebayangin dalam perjalanan pulang bakal cerita tentang alur filmnya, mendadak lenyap kebawa angin

" Mas, kok tidur sih " protes saya
" Abis aku ngantuk, say " jawab doi

Gak usah ditanya ya, gimana gondoknya saya kala itu

Setelah kejadian itu, saya fix putus hubungan dengan yang namanya bioskop. Padahal saya dari kecil udah dicekokin tuh sama Papa buat nonton film di bioskop Jrakah, yang jaman itu masih pakai kursi kayu panjang. Dan begitu film kelar pasti dibelikan es krim stik " Woody " rasa coklat

Bye ... Bye cinema

sumber gambar : scienceofrelationships.com

Waktu pun berlalu, saya sama doi pun menikah. Dan sekarang udah punya 2 anak

Tahun lalu, pas Neneknya anak-anak datang dari Semarang ke Medan. Si kecil setelah pulang menginap dari Berastagi rewel. Dia minta dibelikan popcorn

Aduh, bingung dong mau beli popcorn dimana. Mau beli mentahnya kayak Act II atau Jolly Time, kami gak punya microwave. Mau beli di depan minimarket, kayaknya udah jarang ngeliat

Entah kenapa tiba-tiba aja tuh terlintas beli popcorn ke bioskop. Karena pasti di bioskop ada lah yang jual

Udah mikir beli popcorn di bioskop, eh kok mendadak ingat. " Bioskop di Medan ada dimana ya ?". Saking gak pernah lagi nonton ke bioskop, jadi bingung deh dimana bioskop di Medan ini

Bismillah, kami berangkat ke Sun Plaza

Ketemu juga bioskop di Sun Plaza yang terletak di lantai paling atas. Si kecil yang udah gak sabar pengen makan popcorn, minta Neneknya belikan popcorn ukuran jumbo. Saking pelitnya dia minta sendiri, Kakaknya gak boleh. Akhirnya uang Nenek 120 ribu melayang deh buat belikan 2 bungkus popcorn ukuran jumbo ... Hihihi



" Jadi ini yang namanya bioskop ?" Kata si kecil dengan ekspresi wajah ndhomblong. " Wow, bagus ya " lanjutnya. Dengan raut wajah terpesona, si Kecil melihat ke neon box berisi poster film. Dilihatnya satu persatu

" Terus nontonnya dimana, Ma ? Di atas itu ya ? " tanya si Kecil sambil menunjuk ke arah tangga

" Kasihannya anakku " dalam hati emaknya nyesek. Langsung ingat, dua anak ini dari lahir belum pernah sekalipun nonton film ke bioskop

" Ya udah, nanti kita nonton film ke bioskop ya Nak " jawab saya

" Asiiik, nonton apa nanti kita ?" kata si Kecil kegirangan

" Tengok nanti ya, Nak " jawab saya

***

Bulan pun berganti, tahun pun beralih ke 2018

Jelang hari kasih sayang kemarin saya liat di Ig nya Silver Queen, ada lomba " Ekspresikan Cintamu ". Mungkin ini yang dinamakan jodoh

Saya kan liat postingan itu pas lagi nunggu suami yang lagi beli barang di minimarket. Karena malas turun, saya pilih aja buat menunggu di dalam kendaraan

Lagi scroll hp, eh pak suami tau-tau udah muncul aja tuh di depan mata. Bawa cokelat Silver Queen kesukaan saya, tiga biji pula. Aduh, senangnya hati

Love you full deh, say

" Nak, kita bikin foto kayak gini yuk " kata saya ke si Kecil sambil nunjukin Ig Silver Queen. " Bikin dimana, Mi ?" tanya si Kecil. " Kita bikin ntar sore di taman yuk " jawab saya. " Ayuk " si Kecil semangat sekali jawabnya

" Udah aja bikin sekarang, kalo ntar-ntar paling gak jadi " kata suami

Dan otw pulang ke rumah itu pun saya langsung ambil pose sama si kecil. Cekrek, langsung posting ke Ig. Sambil berharap dapat hadiah utama iPhone 8


Rupanya benar kata orang bijak " Allah tahu apa yang kita butuhkan, bukan kita inginkan "

Sebuah colekan manis dari Silver Queen menyapa hari saya. Foto yang saya kirim, dapat hadiah the Movie Card, bukan iPhone 8 yang saya idaman

Gak jadi dapat iPhone deh

Kayaknya Allah emang tau bahwa hadiah yang saya butuhkan itu adalah tiket bioskop. Doa 15 tahun terjawab juga ... Hihihi


Jadilah liburan panjang akhir pekan kemarin saya kembali nonton ke bioskop setelah 15 tahun, dengan tiket gratis dari coklat kesayangan

Rasanya gimana setelah 15 tahun gak nonton film di bioskop ? Yang jelas rasanya saya kayak dilahirkan kembali

K  ... A ... G ... O ... K

Eikeh kagok bo' , sueeeer

Saya baru tahu kalo sekarang ada aturan gak boleh bawa makanan dari luar ( jadi ingat jaman sekolah dulu, sebelum di Ciputra 21 nonton pasti belanja dulu di Gelael Ciputra Semarang ... Wkwkwk )

En den, saya juga baru tahu kalo sekarang kursi bioskopnya jadi warna merah ( dulu abu-abu kalo gak salah ingat )

Baru ngeh juga kalo di dalam bioskop  sekarang udah disediakan toilet, soalnya dulu kudu ke toilet mall deh kalo mau pipis ( sekali lagi semoga saya gak salah ingat )

Dan yang paling penting buat emak rumah tangga macam saya, ternyata harga makanan di bioskop lumayan mahal bo'. Porsinya kecil pula. Dengan harga segitu saya bisa nongkrong cantik dan perut kenyang di Restoran Tip Top dah . Langsung garuk-garuk kepala

Pokoknya kudu mengulang dari awal lagi deh soal per"nonton"an film di bioskop



Nonton film " Tomb Raider " di Ring Road City Walk Medan jadi debut perdana kami sekeluarga. Setelah melalui perdebatan dengan si Kecil yang pengennya nonton " Dilan 1990 " atau " Benyamin Biang Kerok " yang iklannya sering ditontonnya di TV

( Emang pilihan sulit, karena gak ada film kartun yang lagi diputar )

" Ayo, Ma. Kapan kita masuk " si Kecil udah gak sabar banget pengen nonton

" Sabar, Nak. Bentar lagi " kata saya

" Adik, mau popcorn ?" tawar saya

" Gak mau, gak enak " kata dia

Hahaha ... Mungkin dia masih eneg sama popcorn terakhir yang dibeli di Sun Plaza itu. Itulah akibat rakus, maunya makan sendiri ukuran jumbo

Kentang goreng dan sosis 3 porsi, saya beli buat anak - anak untuk teman nonton Tomb Raider

" Kok bioskopnya gelap " kata si Kecil pas kakinya melangkah masuk ke studio satu

" Loh, kok ada iklannya " komentarnya pas liat ada iklan sebelum film dimulai

Hihihi ...

Saya pilih 4 kursi buat kami berempat. Kakak di dekat tembok, saya dan si Kecil di tengah, pak suami di aisle

Dan untuk mengantisipasi kejadian tak menyenangkan di bioskop 15 tahun lalu, sebagai istri yang baik dan imut gak lupa saya pun berkata ke suami

" Awas, jangan ngorok lagi " dengan tatapan mata mengancam ala sinetron Indonesia

" Iya. Janji " jawab pak suami dengan manis


Film pun mulai, mulai dari adegan kejar-kejaran sepeda. Latihan bela diri. Dicopet di  pelabuhan Hongkong. Berpisah dengan ayahnya Lara Croft, dan akhirnya ditemukan lagi . Dan masih banyak lagi

Si Kecil pun bertanya ini itu sepanjang film

Jilbab saya yang ditarik si Kecil buat nutup matanya, saat Lara Croft masuk ke makam Himiko

What a wonderful momment lah pokoknya. Kalau semua ditulis, isi tulisan ini cuman ocehan si Kecil yang excited banget

Gak terasa film berdurasi 110 menit pun kelar, anak-anak happy banget. Minta kapan - kapan nonton bioskop lagi

" Filmnya keren banget, Ma. Aku suka " kata Kakak

" Tapi jangan nonton film kayak gini lagi ya. Aku takut " komentar si Kecil

" Oke deh. Nanti kapan - kapan lagi kalo ada film bagus ya Nak " janji saya ke mereka

Dan pak suami pun menepati janjinya buat tetap melek sepanjang film

" Gimana tadi filmnya, say ?" tanya saya penasaran

" Akting pemainnya bagus ?" katanya

" Enak nonton di bioskop ?" lanjut saya

" Aku gak terlalu suka " jawab dia

Whattttz 😱

Ya Tuhan, ternyata 15 tahun gak merubah doi buat suka nonton bioskop

Aduh daripada saya pusing, mending  besok minta pak suami ngajak piknik aja deh. Biar wajah makin berseri dan kerutan di daerah T hilang



Lalu gimana dengan Ibu Dila alias saya sendiri ?

Jujur, saya seneng banget bisa nonton lagi. Kebahagiaan bertambah juga karena nonton kali ini adalah yang perdana setelah menikah dan punya 2 anak .... Eaaa

Meski saya sempat kliyengan juga pas liat layang segede itu dan motion yang cepat, mungkin efek terlalu lama gak lihat film di bioskop kali ya

Gak lupa juga, saya isi the Movie Card nya 100 ribu. Biar bisa jadi alesyan buat nodong pak suami buat pergi nonton ke bioskop lagi. Cerdas, bukan ? Hahaha ...

Udah dulu ya, teman. Cuap cuap ringan Ibu Dila kali ini. Ketemu lagi di cerita berikutnya






















Share
Tweet
Pin
Share
33 comments

Happy Monday, teman-teman semua. Kangen kali lah gak jumpa dengan kalian semua di blog saya ini. Emang sih beberapa minggu ini perhatian saya agak teralih dengan urusan ini itu, jadi gak sempat deh cerita di blog lagi

Karena blog saya udah mulai penuh sarang laba-laba karena dah lama gak diisi dengan tulisan. Di awal bulan Maret ini saya mau berbagi secuil pengalaman dan cerita dari kehidupan saya beberapa tahun ini

Jadi idenya ini mendadak muncul, ketika Mbak Astin Astanti ngobrol via inbox dengan saya 3 hari lalu. Awalnya sih pas Mbak Astin ngeposting foto di halaman Lawang Sewu, Semarang

Berasa punya Pintu Kemana Doraemon aja saya, ditanya begitu sama Mbak Astin 😂

Eh, kok tiba - tiba saya diinbox Mbak Astin. Kayak gini nih obrolan kami malam itu ... Hihihi

Jawaban Pekanbaru nya kehapus, jadi ditambahin deh pakai Pic Art 😄

Singkat cerita, saya itu orang Semarang. Setelah menikah 15 tahun lalu, saya tinggal di Semarang Jawa Tengah

Lalu pindah ke Kediri di Jawa Timur, Banjarmasin di Kalimantan Selatan, Samarinda Kalimantan Timur, Pekanbaru Riau, Jakarta tapi tinggal di Tangerang Selatan dan Medan Sumatera Utara

Durasinya pun berbeda-beda. Banjarmasin sampai saat ini , masih kota terlama yang kami tinggali. 3 tahun 9 bulan

Sedangkan Samarinda paling sebentar, hanya 7 bulan saja

Saat kami tinggal di Kediri, sering kali kami wisata ke Batu dan Malang. Foto ini di Selecta Batu. Jaman segitu saya udah foto di bunga-bunga pakai foto polaroid tukang foto keliling ...ulala. Gak pake acara nginjak bunga ya 😄

Kami hidup berpindah dari satu kota ke kota lain dan dari satu pulau ke pulau lain, karena mengikuti tugas suami. Yah mungkin bisa dibilang kami hidup nomaden

Meski saya sendiri merasa kurang pas dengan kata nomaden, tapi gak ngerti deh istilah apa yang paling tepat disematkan buat petualangan kami ini. Karena saya sih lebih senang dengan kata petualangan ... Hahaha

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Nomaden adalah

 1 n kelompok orang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap, berkelana dari satu tempat ke tempat lain, biasanya pindah pada musim tertentu ke tempat tertentu sesuai dengan keperluan kelompok itu; 2v cak (hidup) berkelana, tidak menetap

Istilah itu sesuai dengan kehidupan kami, gak ? 


Kenangan foto di depan Masjid Al Karomah Martapura, saat kami tinggal di Banjarmasin. Museum Kutai Kartanegara Tenggarong saat tinggal di Samarinda. Dan saat kabut asap tapi Kakak minta jalan padahal adiknya baru 2 bulan di depan Rumah Dinas Gubernur Riau, Pekanbaru

Pertanyaan mirip dengan yang ditanya Mbak Astin itu, bukan yang pertama kali saya dengar. Selama riwa riwi kesana kemari, udah entah berapa ratus kali kami menemui pertanyaan seputar hidup berpindah-pindah ini

Ini dia petanyaan yang sering kali kami temui :

1. Emang gak repot pindah terus ?

Dibilang gak repot, kok ya keliatan bohong banget saya. Dibilang repot banget, juga gak segitunya kali

Repot pasti repot. Yang pernah ngerasain pindah rumah meski cuman satu kompleks aja, tau deh gimana rasanya. Apalagi pindah dari kota ke kota lain yang jaraknya gak dekat, kayak kami 

Kerepotan kami biasanya seputar cari rumah yang mau dikontrak, urus sekolah sama packing barang. Plus menata barang lagi di rumah yang baru 


Barang mulai entah kemana-mana 😂

Tak jarang ada drama saat packing 😂


Kalau kardus udah sebanyak ini, bingung deh kalo mendadak perlu barang yang ternyata udah masuk kardus ... Hahaha. Gak jarang terpaksa dibuka lagi hiks 😫

Dan dibalik kerepotan itu, kami bisa berpetualang melihat tempat-tempat baru di banyak kota 

2. Anak-anak gimana ?

Alhamdulillah banget, anak-anak saya termasuk anak yang selalu antusias kalau diajak berpetualang

Saya dan suami punya kebiasaan memancing rasa penasaran mereka saat mau pindah. Kami kasih iming-iming, tempat wisata menarik yang bisa mereka datangi di kota yang baru

Cara itu sangat efektif sampai saat ini 

3. Apa gak capek ?

Gak ada orang yang gak pernah ngerasain capek. Orang di rumah aja bisa capek 

No pain no gain lah. Kalau kami gak mau capek angkat barang dan badan kesana kemari, gak mungkin kan kami bisa melihat indahnya Indonesia ? 

4. Masih tinggal di kota ... ?

Hahaha, khusus pertanyaan ini saya langsung ingat dengan salah satu kawan. Mungkin karena sering pindah, dia nanya " Dila, masih di Medan ?" . Padahal saya baru 2 bulan di Medan waktu itu. Dia bilang, kirain saya udah pindah lagi

Dari sekian banyak orang yang bertanya " Masih tinggal di kota ... ?". Pertanyaan kawan itulah yang paling nampol di ingatan saya 

5. Gak kasihan sama anak-anak pindah sekolah terus ?

Kasihan ? Hmmm ...

Emang sih selama berpindah - pindah ini , Kakak, anak saya yang paling besar pernah beberapa kali kena bully. Bahkan pernah ingin pindah sekolah saat SD. Yang juga pernah tulis ceritanya disini

Tapi Alhamdulillah banget, Kakak masih semangat sekolah. Bahkan kapan hari dia cerita pas ada tugas bercerita di depan kelas tentang kehidupannya. Kawan-kawannya terkejut saat mendengar bahwa Kakak pindah sekolah beberapa kali

Pengalaman mengurus surat pindah sekolah anak, pernah saya tulis disini

Alhamdulillah juga, Kakak pernah mencapai prestasi baik meski kami berpindah-pindah. Tahun 2015 lalu, Kakak pernah mewakili propinsi Sumatera Utara ke Kompetisi Sains Madrasah Nasional yang diselenggarakan di Palembang. Dan memperoleh medali perak 


Setelah pulang dari Palembang dan mendapat piagam dari sekolahnya saat kelulusan 
Untuk menjaga semangat sekolah dan belajar mereka yang kadang naik turun, kami sama kok kayak keluarga yang lain. Bedanya, anak-anak kami berulang kali menghadapi teman- teman dan situasi baru kembali

Intinya sih, saya dan suami selalu berusaha menjalin kedekatan dengan anak salah satunya dengan mendengar cerita mereka tentang kawan dan sekolahnya 

6. Kalau pindah barangnya ditinggal ya ? 

Kami pindah, ya barang ikut juga. Kebetulan kami dapat fasilitas ekspedisi dari kantor. Jadi kemana kami pindah, barang ikut juga 

7. Barangnya rusak dong kalau dibawa pindah terus ?

Walaaaah, namanya juga barang pasti rusak suatu saat. Wong barang yang diam ngedongkrok di rumah aja bisa rusak


Saat barang diangkut truk dari Pekanbaru ke Jakarta 

Jadi kalau ada barang kami yang rusak akibat pindah, itu semua gak bakal mengurangi rasa happy petualangan kami 

Kalo rusak ya udah, ntar kalau ada duit beli lagi. Gak ada yo wis

8. Kenapa gak tinggal di kampung halaman aja, biar suami yang pindah-pindah ?

Saya sejak awal menikah langsung memilih menjadi ibu rumah tangga, meski saat itu saya gak membayangkan bakal hidup berpindah beberapa kali seperti ini. Gak ada paksaan dari suami buat saya jadi ibu rumah tangga

Setelah saya tinggal berpindah-pindah mengikuti tugas suami, baru deh saya mikir " Rupanya ada untungnya juga ya jadi ibu rumah tangga. Kalau saya kerja kasihan anak-anak. Mau sama siapa. Gak mudah menemukan orang yang bisa menjaga mereka di kota yang baru ". Resikonya jauh lebih tinggi daripada orang yang tinggal menetap 

Karena saya gak bekerja di luar, kayaknya gak ada deh yang memberatkan untuk tidak ikut tugas suami. Apalagi kota yang saya tinggali cukup nyaman buat keluarga. Bukan di daerah rawan perang atau di tengah hutan belantara kok

Menghidupi dua buah dapur bertahun - tahun yang berbeda pulau, juga gak mudah. Butuh biaya yang sangat besar. Dan itu berat, Jendral 

Harga tiket pesawat juga gak murah, cyiiin. Pertemuan saya dan anak-anak ke suami jadi jarang nanti, kalau kami hidup terpisah 

Ini tulisan saya tentang mengatasi kejenuhan saat di perantauan, Mampir yaaaa

9. Enak dimana, disana apa disini ? 

Jawaban saya cuma satu, semua kota selalu ada plus minusnya

Biarpun kata orang, kampung halaman adalah yang terbaik, buat saya istilah itu gak berlaku

Karena buat saya tinggal dimana saja , sama aja. Bedanya memang kalau jauh dari kampung halaman pasti jarang ketemu orang tua dan saudara

Selalu banyak cerita yang saya alami di kota-kota itu. Dan semua itu sangat berharga 

Seperti pengalaman berkali-kali merasakan Lebaran di kota orang. Mau tau kayak apa serunya ? Mampir kesini yuk   ❤

10. Terus kapan tinggal menetap ? 

Kapan jawabannya, saya gak tau. Gak pernah saya pikirin malah. Gak pernah juga minta sama Allah " Kapan ya kami gak pindah-pindah lagi " 

Semua itu udah diatur Allah. Karena Allah selalu tahu yang terbaik buat kami sekeluarga. Tinggal kami ikuti aja alurnya 

Bahkan saya sangat bersyukur dengan  kehidupan kami yang sedikit ajaib ini ... Hahaha 


Kalo ke Jakarta jangan lupa foto di Monas yak. Istana Maimun Medan. Gak ketinggalan juga Lawang Sewu Semarang 

Udah dulu, teman-teman. Lain kali saya berbagi cerita lagi tentang petualangan kecil keluarga mungil kami ini. Tunggu ya 😘😘







Share
Tweet
Pin
Share
23 comments
Newer Posts
Older Posts

About Me

About Ibu Dila

Seorang istri dan ibu 2 anak yang belajar kehidupan dari setiap jejak langkah di negeri ini.

Search This Blog

Postingan Populer

  • Mengurus Pindah Sekolah Anak ke Luar Kota ( Berdasarkan Pengalaman Pribadi )
    Pindah lalu tinggal dan hidup di beberapa kota bukan lagi hal baru buat saya dan keluarga. Hari ini saya akan berbagi tips bagaimana memili...
  • Jalan-jalan Minggu ke Bagan Percut
    Pasar Ikan Bagan Percut, Deli Serdang Suami sudah beberapa kali mengajak saya ke Bagan Percut. Tapi entah selalu saja belum ter...
  • Museum Perkebunan Indonesia, Menghubungkan Masa Lalu dan Masa Depan
    Museum ? Saya suka sekali dengan museum. Kali ini kunjungan kami sekeluarga adalah ke Museum Perkebunan Indonesia Museum yang terl...
  • Seseruan Bermain di Taman Budaya Resto, Tanjung Morawa
    Restoran ini jaraknya dekeeet banget dari rumah. Nyomot perkataan kawan saya , resto ini tetangga sebelah rumah aja. Padahal udah setahun ...
  • Buka puasa di Pondok Telaga Ikan, Kuala Namu
    Mulai awal minggu lalu pas papanya luar kota, pengen banget makan di luar. Pengen ini pengen itu tapi apa daya gak bisa nyetir *makan...

Follow Us

  • Facebook
  • Instagram
  • Google Plus

Categories

  • Banjarmasin
  • Jakarta
  • keluarga
  • kuliner
  • Lebaran
  • liburan
  • lomba blog
  • Medan
  • mudik
  • My Story
  • Novel
  • Pekanbaru
  • Review
  • Semarang

Hai, saya ingin jadi kawan kalian. Ikuti ceritaku yuk...

Blog Archive

  • August (1)
  • July (1)
  • May (2)
  • April (1)
  • March (3)
  • February (3)
  • January (3)
  • December (7)
  • November (11)
  • October (9)
  • September (5)
  • August (5)
  • July (5)
  • June (9)
  • May (8)

Member of Blogger Perempuan

Member of Blogger Perempuan

Member Of Kumpulan Emak Blogger

Member Of Kumpulan Emak Blogger
Instagram Facebook

Created with by ThemeXpose

Customized with by DuniaQtoy