Membangun Kedekatan dengan Anak (( versi saya dan suami ))

by - August 23, 2017



Beberapa kali saya ditanya oleh orang, " Gimana siy kok bisa dekat dengan anak ?". Jujur terkadang agak bingung juga mau jawab apa. Apalagi saya gak ada background pendidikan psikologi. Saya hanya seorang Ibu Rumah Tangga yang sedang belajar kehidupan dalam setiap langkah saya

Menjadi seorang Ibu Rumah Tangga dari awal pernikahan adalah keinginan saya. Tanpa ada paksaan apapun dari suami. Hingga saya pun menyadari bahwa pilihan saya tepat. Yang saya rasakan mendukung kehidupan kami yang nomaden ini. Anak-anak bisa "merasa dijaga" oleh mamanya

Jauh dari orangtua dan saudara, kemudian selalu dihadapkan dengan kondisi tempat tinggal serta lingkungan  yang baru berulang kali. Membuat saya dan suami selalu membawa serta kedua anak kami kemana pun kami jalan. Ditambah gak ada asisten rumah tangga di rumah, kecuali yang menyetrika

Dua anak, yang satu kelas 1 SD dan yang satu remaja kelas 2 SMP.  Menghadapi mereka hampir mirip buat saya dan suami. Hanya pendekatannya saja yang berbeda karena mereka berbeda jauh usianya

 ***

Ini adalah cara saya dan suami membangun kedekatan dengan anak :

1. Memanfaatkan waktu kapanpun untuk berkomunikasi dengan anak

Sebelum tidur, sebelum mereka berangkat sekolah, sambil nonton TV, saat mengerjakan pekerjaan rumah bersama, saat ke pasar, saat bermain, saat makan, saat di mobil atau dimana pun kami berada ... Ngobrol bisa kami lakukan

Cerita apa yang dilakukan mereka di sekolah, tentang kawannya, tentang musik yang disukainya, tentang cita-citanya dan ide-ide mereka atau tentang gurunya

Bercerita tentang masa kecil kami orangtuanya, bercerita tentang masa kecil mereka, bercerita tentang apa yang pernah kami lewatkan bersama, bicara tentang film kesukaan mereka di TV, bicara tentang makanan kesukaan mereka, bicara tentang apa yang mereka lihat dan banyak hal lain yang bisa kami bicarakan bersama seperti layaknya kawan

Chit chat sederhana tentang ini itu, bersenda gurau dan saling menggoda adalah hal yang menyenangkan buat kami

2. Memberi reward saat mereka melakukan hal baik

Reward buat saya adalah hal yang wajib saya dan suami berikan kepada anak-anak. Tak harus berupa benda. Pujian juga menjadi reward buat mereka saat mereka melalukan hal baik. " Makasih, Kak ", " Makasih ya, Nak ", " Good boy " atau " Good girl"

Misalkan : saat Kakak membereskan kamar atau nilai menggambarnya baik, atau saat adik mencuci piringnya sendiri dan ketika dia bisa membaca

3. Mengungkapkan rasa sayang dan cinta kepada mereka

Saya dan suami suka sekali mengucapkan " I love you, Kak ", " I love you, Nak", " Mama sayang adik" atau " Mama sayang Kakak". Kapan pun dan dimana pun, kata sayang dan cinta buat mereka bisa kami ucapkan buat mereka

Pelukan dan cium tanda sayang juga sebagai bentuk rasa sayang dan cinta kami buat mereka. Karena saya dan suami percaya bahwa anak juga butuh ungkapan verbal atau non verbal dari orang tuanya bahwa mereka disayangi dan dicintai

Anak-anak pun akhirnya tak segan mengungkapkan perasaan sayang dan cinta mereka kepada kami

4. Marah saat mereka berbuat salah

Marah? Ya. Buat saya dan suami, bentuk marah juga salah satu bentuk membangun kedekatan kami dengan anak. Anak jadi tahu apa kesalahan mereka. Apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh

Marahnya seperti apa? Saya dan suami bukan tipe yang marah ke anak dengan berteriak apalagi main tangan

Pernah marah sambil teriak ? Pernah sekali dua kali. Mencubit ? Pernah kalau gak salah ingat sekali atau dua kali dulu. Cukup dengan ketegasan, sudah bisa menunjukkan bahwa kami marah atau kecewa.  Dan mereka paham itu

Saat mereka berbuat salah, disaat itulah saya dan suami bisa menggali lagi apa yang menjadi masalah buat mereka. Dan kami akan mencari solusi bersama dengan anak tentang masalah yang dihadapinya

5. Meminta maaf ketika salah

Sebagai orangtua, saya dan suami tak luput dari salah. Terkadang belum mendengar penjelasan anak sampai habis udah marah duluan. Disaat lupa dengan janji kami kepada mereka. Atau hal-hal lain yang membuat mereka merasa sedih atau marah. Disitulah saya atau suami harus meminta maaf kepada mereka


6. Memanfaatkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama 

Bermain atau mengerjakan pekerjaan rumah bersama, berlibur bersama, pergi ke pasar di akhir pekan, jalan-jalan keliling kota, bermain bersama kucing atau sekadar ngegoler di rumah saat liburan adalah kegiatan yang bisa mendekatkan saya dan suami ke anak-anak

Di saat memanfaatkan waktu bersama itulah cerita-cerita bisa terurai dari anak maupun kami

7. Memberikan our time buat masing-masing anak 

Our time disini biasanya saya dan suami berikan ke mereka bergantian

Misal : saya mengantar adik ke sekolah sesekali, papanya menjemput kakak sekolah di akhir pekan, papanya ke toko kelontong dekat rumah dengan adik, saya ngobrol berdua dengan kakak di kamarnya atau kakak pergi mencukur rambut dengan papanya

8. Memberikan motivasi dan semangat buat anak 

Anak - anak kami kebetulan memang tipe yang suka sekali jika dimotivasi dan diberi semangat.  Di saat mereka semangat menghadapi sesuatu atau saat motivasi mereka justru turun

Kakak misalkan yang sudah SMP,  dia tipe yang terkadang bisa turun motivasinya. Mungkin karena lelah akibat jarak yang cukup jauh dari sekolah. Nah, saat dia mulai mengeluh tentang rasa lelahnya. Saya dan suami akan memotivasi dia. Misal " Mama tau Kakak capek, sekolah kakak jauh. Tapi liat tuh di tempat lain ada yang mau sekolah aja harus jalan berkilo-kilo".

Atau Kakak yang semangat sekali pulang sekolah cerita bahwa nilai pelajarannya sekian. Kami akan memotivasinya dengan mengatakan " Bagus, Kak. Hebat "

Adik yang misalkan besok mau ikut lomba, dengan semangat dia bercerita dia besok mau lomba. Papanya akan tambah menyemangati dia. Dan besoknya dia akan tambah semangat lagi

***

Itulah cerita saya dan suami untuk membangun kedekatan dengan anak di keluarga saya. Semoga postingan ini bisa bermanfaat  ...








You May Also Like

2 comments

  1. salut sama ibu Dila, poin-poin tipsnya ada sebagian yang sama kulakukan, memang ya meskipun kita dekat sama anak-anak tapi tetap harus ada marahnya, supaya anak tau itu salah, jangan dilakukan

    ReplyDelete
  2. Kebersamaan dengan anak memang penting banget buat menjaga supaya anak-anak tetap dekat. Saya pun kurang lebih melakukan hal-hal yang dijabarkan di postingan ini :)

    ReplyDelete