Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini . Powered by Blogger.
  • Home
  • Contact Me
  • About Me
  • Category
    • KULINER
    • LIBURAN
    • LOMBA BLOG
Facebook Google Plus Instagram

Ibu Dila

Setiap langkah adalah berharga



Gara-gara baca postingan punya mbak Ria Tumimomor yang ngebongkar lemari dan akhirnya nemu " harta karun " berupa baju milik orangtuanya. Aku kok malah jadi kepengen ikutan cerita soal baju lama Mama yang sekarang udah resmi dihibahkan buat aku

Sebuah gamis bordir warna merah muda, sejak 5 tahun ini udah berpindah tangan buatku. Dulunya baju ini adalah baju Mama

Mama emang sejak gadis suka banget sama baju yang dijahit di penjahit. Bukan baju beli jadi. Salah satunya ya yang akhirnya jadi gamis bordir merah muda itu

***

Baju ini adalah salah satu kesayangan Mama. Gak heran, dari aku jaman SMP sampai udah punya anak 2. Baju bordir merah muda ini disimpan rapi sama Mama di lemarinya. Padahal Mama suka ngebagiin bajunya ke orang lain. Tapi baju merah muda ini tetap ada di lemarinya

Sampai akhirnya sekitar 8 tahun lalu, Mama menelponku. Nanya ukuran baju. Katanya siy mau ngerombak baju lamanya ke penjahit biar bisa aku pakai

Eh, tapi dasar akunya malas. Barulah hampir 2 tahun dari Mama tanya ukuran. Aku kasih ukuran baju. Itupun setelah dipaksa Mama. Ukuran udah dikasih ke Mama. Lah baju bordir merah muda itupun gak langsung jadi. Ngendon dulu setahun lebih di penjahit langganan Mama

Sampai aku lupa ...

Taraaaa, hari itu datanglah paket dari Mama. Rupanya baju bordir merah muda punya Mama udah berubah bentuk jadi gamis cantik. Iya, dulunya baju itu adalah gaun tanpa lengan yang panjangnya  7/8 dan kamisol sebagai penutupnya

Karena Mama tau kalau aku pakai jilbab, jadilah Mama minta ke penjahitnya gimana caranya baju itu bisa aku pakai. Baju merah muda itu dirombak lagi, ditambahi kain polos warna pink. Eh, jadi deh gamis cantik. Malah kain sisa potongan baju lama itu, bisa dibuat baju buat si kecil

Jadinya gak cuman anak perempuan Mama yang dapat. Cucu perempuannya juga dapat



Sekarang gamis itu jadi favoritku loh kalau ke undangan. Dan waktu Mama kemarin ke Medan, baju itu sengaja kupakai di depan Mama saat kami pergi ke undangan bersama. Biar Mama senang. Kan orang kalau barang yang pemberiannya dipakai oleh penerima, pasti bahagia kan

     ***

Kalau kali ini aku dapat baju kesayangan Mama sebagai salah satu bentuk kasih sayang seorang ibu ke anak gadisnya. Aku juga punya mimpi, kelak anak gadisku akan bangga memakai baju lama pemberian Mamanya




Share
Tweet
Pin
Share
6 comments



Tulisan ini saya persembahkan khusus untuk almamater saya, SMA 3 Semarang.  Yang pada tanggal 1 November 2017 ini berumur 140 tahun

Badak Sambel ? Kayak gak ada hubungannya ya. Yang satu nama hewan. Satu lagi pelengkap makanan

Dalam bahasa Semarang, Badak punya arti lain selain nama hewan. Badak adalah nama lain Bakwan buat wong Semarang

Di SMA 3 Semarang, ada satu makanan yang menjadi legenda buat yang pernah bersekolah disana. Namanya Badak Sambel

Saking legendarisnya, badak sambel jadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari SMA 3 Semarang

***
Jajanan badak sambel ini dari generasi ke generasi, selalu jadi buruan saat istirahat tiba. Meski banyak pilihan lain seperti nasi ayam suwir, bakso, soto atau pecel

Badak sambel tetap juaranya

Bentuknya siy sederhana saja. Badak Sambel khas SMA 3 Semarang adalah bakwan goreng yang disiram dengan bumbu pecel

Sang badak atau bakwannya ya seperti bakwan sayur pada umumnya. Terbuat dari campuran tepung, wortel dan kol yang diiris tipis. Lalu digoreng

Badak atau bakwan yang telah matang itu lalu dipotong kecil dan terakhir disiram bumbu pecel

Sederhana sekali kan ?

Soal harga, yah sesuai dengan kantong siswa SMA lah. Seporsi badak sambel pun lumayan buat mengisi perut siswa yang kelaparan

Sumber gambar : Google 

Cerita juga banyak terukir dari jajanan ini ...

Berdesak - desakan saat di kantin
Teriakan minta cepat diladeni oleh pemilik kantin karena jam istirahat udah mau habis
Pas mau bayar eh uang gak cukup, jadi bayar sisanya besok lagi
Selesai makan lalu keluar kantin, bau khas antara keringat dan asap masakan di kantin menempel di baju

Ngobrol syantik dengan kawan se gang
Belum lagi yang pas SMA udah punya pacar, janjian ketemu terus makan di kantin
Atau kalau gak punya pacar, bisa ngelirik gebetan
Bahkan menjadi salah satu tempat pelarian saat cabut pelajaran, selain bank daerah di depan sekolah  ... Upps

Gelak canda tawa riang bersama kawan,  itu yang akan selalu diingat

Meski sekarang kantin sekolah tak lagi sempit. Dan sudah seperti food court di supermarket. Tetap saja, sang Badak Sambel menjadi idola buat para Ganesha  SMA 3 Semarang


" Selamat Ulang Tahun SMA 3 Semarang yang tercinta. Terus melahirkan generasi terbaik negeri ini. Saya bangga menjadi bagian dari Alste " ❤❤❤


Sumber gambar :
- Badak Sambel dari Ig kawan SMA @ikamartha. Makasih udah bolehin gambarnya diambil, say




Share
Tweet
Pin
Share
9 comments
Ikhlas

Apa itu ikhlas  ?

Sebuah kisah di hidupku, mengharuskanku mengucapkan kata ikhlas

Ikhlas yang sesungguhnya

" Dila, kamu bilang ke papamu kalau kamu ikhlas Papa pergi " bisik ibu guru agama saya
" Kenapa, bu? " jawab saya
" Papamu nungguin kamu " jawab beliau

Pagi itu aku harus membisikkan ke telinga lelaki cinta pertamaku bahwa aku ikhlas melepas kepergiannya

Jangan tanyakan bagaimana perasaanku saat itu

Lelaki yang kupanggil Papa itu tergolek lemah di ruang ICU, dengan berbagai alat terpasang di tubuhnya. Rautnya seperti orang yang sedang tidur saja

Nilai batang otak nol
Jantung nol
Gagal nafas

Papaku koma

Hidupnya saat itu bergantung pada ventilator yang terpasang di tubuhnya

Tak sanggup rasanya melihat Papa tergolek lemah di ruang ICU. Rasanya dunia berputar ketika itu

Ingatan dua hari sebelumnya pun muncul ...

Minggu pagi aku masih melihatnya melambaikan tangannya kepadaku dan berkata " Lebaran nanti kita kumpul lagi ya "

Rupanya lambaian tangan itu adalah lambaian tangan terakhirnya kepadaku, saat melepasku kembali ke kota tempat tinggalku yang berjarak 7 jam dari rumah orangtuaku

Dan Selasa pagi, lelaki itu sudah kulihat berada di ruang ICU. Setelah serangan stroke kedua dan serangan jantung di hari Senin pagi. Tepat setelah lelaki itu kembali dari sholat Dhuha di kantornya



" Papa, bangun pa " aku masih tak percaya dengan keadaan itu
Kubelai rambutnya, kucium pipinya
Ah ... kenapa semua ini terjadi

Sambil menatap wajahnya, aku berkata bahwa aku sudah ada disampingnya. Aku sudah datang

Lalu aku teringat pesan guruku itu

" Papa, aku ikhlas Papa pergi. Maafin aku, pa " kucoba membisikkan kalimat itu ke telinga Papa

Tapi aku tidak ikhlas ...

Aku masih terus menangis tersedu. Hati ini rasanya tak mampu untuk melepas kepergiannya. Aku tidak mau Papa pergi

Tidak kuat, aku pun keluar dari ruang ICU. Berusaha menenangkan diri

Beruntung banyak saudara dan kawan dari Mama Papa yang menemani kami

Berada di situasi itu sangat membuat saya tidak nyaman. Dan terus bertanya kenapa semua itu terjadi

" Mama, kenapa Papa begitu. Kemarin Minggu kan baik - baik aja ? " tanyaku kepada Mama sambil menangis
" Kamu yang ikhlas, mbak. Dokter Maria bilang Papa udah nggak ada harapan hidup " jawab Mama
" Dioperasi lah, Ma" jawab saya setengah memaksa
" Nggak bisa, mbak. Nggak ada gunanya. Hidup Papa itu sekarang bergantung sama alat itu " kata Mama

Dokter Maria adalah dokter yang merawat Papa sejak stroke pertama 5 tahun sebelumnya

***

Entah berapa kali di Selasa pagi itu aku keluar masuk ruang ICU. Memakai pakaian steril dan melepaskannya lagi saat keluar

Setiap kali masuk, yang ada aku hanya bisa menangis dan memeluk Papa. Sambil berbisik tentang keinginannya untuk berjumpa saat Lebaran depan. Tentang masa yang pernah kami lewati

Aku harus ikhlas. Aku tidak mau melihat Papaku menderita begitu

" Papa, aku ikhlas Papa pergi. Maafin aku, Pa " kucoba membisikkan kata itu sekali lagi

Tapi aku masih tidak ikhlas. Air mata masih mengalir di pipiku

Aaah, kenapa ini sulit sekali

Ketika berada di situasi itu, semua teori tentang ikhlas hilang dari kepalaku

***

" Bu, maaf. Kata dokter Maria, ventilatornya harus dilepas " kata seorang perawat di ruang ICU
" Ya udah, dilepas aja Mbak " jawab Mama
" Tapi maaf, Bu. Pihak keluarga yang harus melepaskannya " kata perawat itu

Dalam situasi seperti itu, kami dipaksa melepaskan alat penyambung kehidupan Papa. Kutahu semakin lama memakai alat itu, akan menyiksa Papa. Sementara aku masih ingin Papa ada di sampingku

Aku tak sanggup menuliskan bagaimana perasaanku kala itu

Mendengar itu, kucoba sekali lagi untuk melepaskan Papa. Dengan langkah pelan kucoba mendekati tempat tidurnya

" Papa, aku ikhlas Papa pergi. Ikhlas. Maafin aku, Pa. Aku punya banyak kesalahan sama Papa. Kalau Papa mau pergi sekarang, aku ikhlas. Aku sayang sama Papa "

Dengan lancar aku berbisik sekali lagi ke telinga Papa. Tanpa ada rasa yang mengganjal, tanpa ada kesedihan. Dan tanpa air mata

Aku benar-benar menikmati waktu berdua dengan Papa kala itu. Kubelai dan kucium wajahnya

Entah kekuatan apa yang mendorongku

Aku merasa benar-benar ikhlas ... Lepas

Aku rela Papa pergi

***

" Ma, aku ke kantin dulu. Belum makan dari pagi " kataku ke Mama
" Iya, kamu makan dulu. Lagian kasian Kakak " jawab Mama sambil melihat anak pertamaku yang masih berumur setahun kala itu 

Bertiga dengan tanteku, aku makan pagi yang terlambat. Jam menunjukkan pukul 11 lebih. Perjalanan dengan travel semalam dari rumahku, membuatku lapar saat itu

Selesai makan, aku kembali ke ruangan ICU. Rupanya Papa sudah dipindahkan ke ruang perawatan

Adikku rupanya yang melepaskan ventilator yang terpasang. Setelah sebelumnya menanda tangani surat persetujuan dahulu

Adikku menguatkan dirinya untuk melepas alat penyambung hidup Papa

Aku tidak sanggup membayangkan jika aku yang harus melepaskan alat itu



Berada di ruang perawatan, membuat Papa bisa dilihat langsung oleh banyak kerabat yang ingin melihatnya. Tanpa perlu bergantian seperti di ruang ICU

Ayat Al Quran pun terlantun

Papa terlihat damai dalam tidurnya

" Bapak sudah pergi, bu " kata dokter jaga saat itu

Ternyata Papa sudah dipanggil Allah. Hanya berselang 1 jam dari keluar ruang ICU

Innalillahi wa inna ilayhi roji'un

Mendengar itu, tangispun kembali pecah. Tapi kami harus ikhlas bahwa Papa telah pergi ...

***

Lalu apa ikhlas itu ?

Lepas
Rela
Ridho

Mungkin itulah ikhlas

Aku tidak punya kalimat spesifik untuk menjelaskannya

Tapi aku pernah merasakan bagaimana ikhlas yang sesungguhnya

Dan masih terus belajar untuk ikhlas  ...
Share
Tweet
Pin
Share
13 comments


Assalamu'alaykum, temans. Gimana kabarnya? Udah lebih dari seminggu ya ternyata saya gak update tulisan di blog lagi. Sebenarnya siy nulis juga. Tapi ya gitu deh. Ujung-ujungnya cuman jadi draft doang ... Upps

Kali ini saya mau cerita tentang sebuah kejadian yang saya alami minggu ini. Kejadian kecil tapi saya merasa ditampar oleh Allah

Ini dia ceritanya ...

Beberapa hari lalu, saya pergi ke rumah kawan untuk makan nasi liwet. Baru kali ini loh saya ngeliwet, selama ini cuman liat foto aja di sosmed. Kebetulan kawan ini akan pindah ke Jawa 

Oleh salah satu sahabat, pagi itu saya diminta membawa kamera saya untuk mengabadikan momen. Ya saya senang aja. Orang dasarnya juga suka cekrak cekrek. Saya bawa deh kamera poket hitam kesayangan. Karena hanya acara di rumah aja, saya pikir gak usahlah bawa tripod atau tongsis 

Udah mandi, saya meluncur ke rumah kawan dengan naik becak motor. Sebelumnya jemput si kecil dulu di sekolah 

Beres jemput adik, barulah kami ke rumah kawan. Sampai sana rupanya udah kumpul semua. Nasi liwet terlihat sudah tertata di atas daun pisang

Udah duduk sebentar. Saya ngobrol dengan kawan-kawan. Lalu saya mengambil gambar nasi liwet yang sudah tertata rapi itu 

Seperti biasa lah, kalau ibu-ibu udah kumpul. Rasanya kok gak seru kalau gak foto-foto. Betul atau betul ... Hahaha. Jaman sekarang gitu loh. Kalau gak eksis di sosmed kayaknya kok ada yang kurang *ngaku juga kan*

Entah kenapa saya kepikiran, pengen semua ibu-ibu foto bareng dalam satu frame. Nah, barulah saya mikir disitu. Kenapa ya gak bawa tripod. Kan tinggal pasang timer, beres deh 

Karena si adik yang masih kelas 1 SD menurut saya kurang tinggi. Saya minta tolong dengan salah satu anak kelas 2, yang badannya terlihat lebih tinggi sedikit dari adik buat memotret kami para ibu-ibu ini. Supaya terlihat semua di frame maksudnya 

Para ibu pun sudah ambil posisi manis siap berfoto di depan nasi liwet. Ada seblaknya juga ding
" Nanti gini ya. Pencetnya ini " saya jelaskan ke gadis kecil itu. Seperti biasa sebelum mengambil gambar, saya masukkan tali kamera ke tangan gadis kecil itu. Sebagai pengaman maksudnya 

" Yang ini? " katanya sambil menunjuk tombol on off. " Bukan. Yang ini ya  " jawab saya. Dalam posisi kamera menghadap ke arah objek foto. Dan masih teringat jelas dalam ingatan saya. Tangan kanan gadis cantik itu tiba-tiba diluruskan ke bawah

Pluukkk ... kamera poket hitam itupun jatuh menghantam lantai dalam posisi lensa keluar alias sudah menyala

Ibu-ibu disitu semua kaget. Apalagi saya. " Gimana kameranya? " kata mereka. " Bentar aku liat " jawab saya. Sambil terus mencoba mematikan dan menyalakan

Lens error. Resart camera. Itu yang tertulis di layar

Setelah dicoba nyalakan dan matikan berulang kali. Mencabut baterai. Rupanya tetap tidak berhasil juga. Sambil melihat You Tube, siapa tahu ada cara darurat buat mengatasinya. Eh ternyata rumit juga. Harus bongkar ini itu

Ya sudahlah, musti ke service center pikir saya 

Acara pun berlanjut. Kami makan nasi liwet. Tapi saya gak makan seblak karena gak kuat pedasnya ... Huhaaah. Dan kami pun tetap mengabadikan momen siang itu dengan kamera ponsel


Apa kabar kamera poket saya ?

Dua hari kemudian dibawa suami ke service center resmi. Setelah dicek, ongkos perbaikannya cukup mahal. Nyaris seperti membeli kamera baru. Karena lensa di dalam ada yang pecah

Saya dan suami pun memutuskan untuk tidak memperbaikinya. Dan memilih membeli kamera baru di salah satu online shop  

Terus gimana perasaan saya ? 

Kalau sedih pasti apalagi saat melihat kamera itu jatuh. Tapi hanya sebentar saja. Kalau kata anak sekarang,  move on cyiiin ...

Marah ? Nggak. Namanya juga barang. Pasti suatu saat rusak. Kaget iyalah, jelas. Perasaan menyesal ? Buat apa disesali. Toh sudah terjadi

Pasti dimarahi suami ya ?

Hahaha ... Alhamdulillah, gak. Tapi yang jelas, saya ditanya kenapa bisa begini kenapa begitu. Gimana ceritanya. Bla bla bla

Lalu pelajaran apa yang saya dapat ? 

Kejadian itu membuat saya merasa diingatkan oleh Allah. " Hei, Dila kenapa kamu gak percaya sama kemampuan anak kamu sendiri? ". Plak. " Kamu kan tahu, anak kamu itu bisa memotret "

Iya ya. Kenapa saya gak percaya sama kemampuan si kecil. Padahal saya tahu dia pandai memotret dengan kamera poket hitam itu 

" Maafin Mama ya, sayang. Mama gak  percaya sama adik. Padahal adik kan bisa " saya katakan ke si kecil di malam itu sambil memeluk dan menciumnya. Ketika adik tengah asyik bermain dengan mainannya. Dan dengan tatapan bingung dia melihat saya. Mungkin dia berpikir kenapa saya berkata begitu


Kamera poket saya memang rusak. Itulah cara Allah menyayangi saya

DiberikanNya saya kesempatan untuk lebih mempercayai kemampuan anak. Dan itu pelajaran paling berharga lebih dari apapun. Itu yang paling saya syukuri

Alhamdulillah 

Kamu itu bisa, anakku sayang ... 


- semua gambar diambil dari Google -






Share
Tweet
Pin
Share
16 comments


Assalamu'alaykum, semua. Lagi ngapain niy ? Temans,  udah pada masak belum. Mumpung ingat, kali ini saya mau bagi resep sayur sederhana yang saya suka dari kecil dulu

Nama masakan yang mau saya bagi adalah Sayur Bobor. Bukan bubur ya ... Hihihi. Sayur Bobor ini cukup terkenal di kampung halaman saya, Semarang. Ya seperti rata-rata masakan khas Jawa Tengah. Sayur ini mempunyai rasa asin, gurih dan sedikit manis. Sekilas siy mirip lodeh tapi gak ada rasa pedasnya karena gak pakai cabai

Kebetulan niy beberapa hari lalu, saya nemu daun labu yang ijo menggoda dengan bentuk ada keriting-keritingnya itu. Kepikiran paling enak ya dibuat Sayur Bobor aja. Apalagi akhir-akhir ini cuaca sering hujan,  cocok deh kalau buat sayur itu

Yang belum tau kayak apa siy daun labu itu.  Seperti ini bentuknya

Daun Labu ( sumber gambar : google )

Yuk cuss ke pembuatan Sayur Bobor ...

Ini dia bahannya :
- Daun labu
- Kacang panjang
- Labu Siam
- Santan

( Biasanya Sayur Bobor memakai bayam atau kangkung. Cuman saya suka memakai daun labu ditambah kacang panjang dan labu siam )

Bumbu :
- Bawang merah
- Bawang putih
- Kemiri
- Kencur
- Ketumbar
- Lengkuas
- Daun salam
( semua bumbu dihaluskan, kecuali lengkuas dan daun salam  )

Jangan ketinggalan juga, garam dan gula putih

Caranya masaknya juga cukup mudah. Ini dia :
- Siapkan air buat direbus sampai mendidih
- Masukkan bumbu setelah air mendidih
- Lanjutkan dengan santan
- Masukkan sayur yang sudah dipotong dan dicuci bersih
- Terakhir taburkan garam dan gula putih

Jadi deh, simpel kan? Karena sayur ini rasanya ringan meski bersantan. Anak-anak pasti suka. Kalau di rumah, krucils suka minta tambah

Have a nice day,  temans. Semoga yang lagi gak ada ide mau masak apa. Postingan ini bisa buat tambahan ide masak di rumah ...

Salam




Share
Tweet
Pin
Share
13 comments

Saya ini jujur paling iri sama orang yang begitu masuk ke kabin pesawat, duduk langsung bisa tidur pulas. Asli pengen banget bisa kayak gitu.  Terbang tanpa ketakutan  ...

Ketakutan saya naik pesawat mulai terbentuk sebelum saya merasakan naik pesawat pertama kali. Mulai tahun 2000 an keatas, di Indonesia sempat beberapa tahun mengalami kecelakaan pesawat terbang. Berulang kali. Siapa coba yang gak ketakutan. Bahkan berita itu sampai mempengaruhi saya, yang bahkan saat itu belum pernah merasakan naik pesawat

Dan ...

Tibalah saatnya saya harus menghadapi kenyataan. Saya harus terbang. Takut jelas. Ketakutan pun berlipat ketika saya harus terbang perdana berdua saja dengan anak pertama yang masih berusia belum genap 2 tahun

Buat yang takut terbang pasti bisa ngebayangin ketakutan saya ketika itu. Takut tapi musti terbang nyusul suami di perantauan. Plus menjaga anak kecil yang malah seneng begitu dia naik pesawat. Kontras banget kan

Ingat banget, gimana mata ini gak sanggup untuk melihat ke bawah saat pesawat mulai tinggal landas.  Ditambah muka pucat. Keringat dingin ... Benar-benar gak nyaman

Perasaan takut terbang itu bahkan sulit saya hilangkan total hingga saat ini. Hanya saja dengan berjalannya waktu saya merasakan agak lebih berani ketimbang dulu. Ya setidaknya saya udah berani jalan ke toilet pesawat. Udah gak stress lagi tiap ada orang jalan di lorong dengan langkah tap tap tap ... Hihihi

Ini cara saya mengurangi ketakutan saya saat terbang naik pesawat :

1. Baca doa

Kalau ini saya yakin deh, setiap orang apalagi yang fobia naik pesawat pasti bakal mengucapkan doa. Mulai dari Al Fatihah sampai surat-surat yang dihafal. Berdzikir ... gak ketinggalan. Betul gak ?

Mulai dari pesawat bergerak ke runway. Dan jantung pun makin berdegup kencang ketika pilot mengatakan " Take off position ". Udah deh diam, nutupin mata,  pegangan jadi tegang sambil bibir komat kamit berdoa terus

2. Jangan berpikiran negatif

Nah yang ini pada prakteknya rada susah.  Tapi saya berusaha sebisa mungkin gak liat berita jelek soal pesawat. Hindari jauh-jauh deh lihat berita jelek apalagi kayak tayangan Air Crash Investigation. Lihat begituan bikin tambah takut naik pesawat

Salah satu pikiran positif yang membantu saya adalah setiap hari jutaan orang naik pesawat terbang, mereka mendarat dengan selamat kan. Bisa jalan-jalan lagi

3. Bayangin ntar kalau udah mendarat

Mungkin ini cara saya menghibur diri saat ketakutan terbang mulai melanda. Ngebayangin ntar begitu sampai disana mau ngapain. Ketemu sapa aja. Bisa makan apa. Pokoknya hal-hal yang menyenangkan

4. Selalu ingat pernyataan " pesawat terbang adalah alat transportasi paling aman " 

Sering kan kita dengar pernyataan bahwa pesawat terbang adalah alat transportasi paling aman dibanding alat transportasi lainnya. Dengan tingkat kecelakaan paling rendah. Karena pesawat terbang memang paling ketat pengawasannya kan. Semua dicek. Dari sebelum terbang sampai mendarat. Yah, setidaknya pernyataan itu agak membuat saya sedikit lega

5. Semuanya sudah dikendalikan Allah

Ini kunci keyakinan terbesar saya. Jujur niy ya, saat pesawat terbang akan take off saya selain berdoa. Dalam hati saya selalu berkata " Angkat ya Allah. Angkat. Pegang pesawat ini ". Berulang-ulang hati saya mengatakan itu. Mungkin aneh. Tapi ketika pikiran dan hati saya mengatakan itu, saya agak lebih percaya diri

Dan saya selalu menanamkan pikiran positif, ribuan pesawat yang terbang setiap hari adalah benda kecil dibandingkan jutaan benda luar angkasa. Toh jutaan benda luar angkasa itu tetap berada di tempatnya. Karena Allah yang mengendalikannya

Apalagi pesawat yang ukurannya gak sebesar benda luar angkasa, pasti mudah buat Allah untuk mengendalikannya

6. Mengikuti akun sosmed pilot

Hahaha ... cara ini baru saya lakukan beberapa bulan ini. Jujur ya, biarpun ini selalu punya perasaan gak nyaman saat terbang. Tapi saya suka dengan dunia penerbangan. Lihat pesawat naik turun, memotret pesawat, memperhatikan jenis pesawat dan selalu penasaran dengan kehidupan air crew atau ATC dan lingkungan sekitar bandara. Aneh ya...

Nah yang saya rasain dari ngepoin sosmed pilot, ya setidaknya saya tau kayak apa siy pilot pas nyetir pesawat. Mereka takut atau gak. Apalagi niy, sekarang banyak loh pilot yang baik hati bikin vlog tentang kehidupan mereka di kokpit saat bekerja

7. Mencoba menikmati penerbangan 

Gimana mau menikmati penerbangan coba kalau takut terbang ? Emang siy buat penakut terbang kayak saya, harus pelan-pelan buat bisa menikmati terbang naik pesawat. Itu bisa dilatih setelah beberapa kali terbang

Di pesawat kan selalu ada majalah yang ada di bangku. Yang suka saya lakukan,  baca aja majalahnya. Yah lumayan lah buat bikin waktu agak cepat berlalu. Atau bisa nonton TV. Cari hiburan yang sesuai aja dengan mood. Kalau gak suka film atau musik. Ada juga kok bacaan Al Qur'an di tv pesawat. Lumayan kan buat menenangkan diri dari ketakutan

Lihat keluar jendela, awan-awan indah.  Nah apalagi jelang mendarat, menikmati laut yang sudah mulai terlihat, daratan,  kendaraan lalu lalang di bawah, gunung atau gedung buat saya salah satu momen paling menyenangkan saat terbang

***

Itulah tips dari saya, siapa tahu bermanfaat bagi sesama penakut terbang seperti saya

Kalau gak terbang naik pesawat, kita gak bisa menikmati banyak keindahan ciptaanNya kan yang tersebar di muka bumi ini. Salam ... 😄😄

- gambar diambil dari Google -






Share
Tweet
Pin
Share
13 comments

Bu ibu, pernah dong ngambek ke suami ? Sama deh kita. Saya juga beberapa kali kok ngambek ke suami. Persoalannya mah biasanya sepele. Tapi ngambek saya yang satu ini paling spesial buat saya

Dan gak bakal pernah saya lupakan ...

Sabtu pagi itu, 5 tahun lalu kira-kira. Si kecil umurnya baru 1 tahun. Yang besar kelas 3 SD. Ceritanya pagi itu, saya diantar suami periksa ke dokter di salah satu rumah sakit swasta. Suami kan saat itu Sabtu masih masuk kerja. Jadilah dia ijin keluar sebentar ke atasannya

Udah kelar periksa di dokter. Waktu masih sekitar jam 9.30 an. Saya bilang ke suami " Say, anterin aku ke rumah teman dong.  Mumpung masih pagi. Aku bosan di rumah terus. Nanti pulang kantor aku dijemput. Kan kakak pas gak sekolah" . Berharap jawaban doi " Iya, sayang " sambil tersenyum manis ke istrinya

Eh suami malah jawab " Say, ya gak enaklah. Ini kan jam kantor. Kalau mau main besok Minggu aja aku antar ". "  Tapi aku kan maunya sekarang " masih ngeyel aja ke suami. " Besok aja. Aku kerja loh, say " jawab pak suami. Udah terlanjur kesal saya jawab " Ya, udah ". Abis itu pasang aksi tutup mulut sepanjang jalan sampai rumah. Jengkel, masak gitu aja gak dituruti. Akhirnya tiap ditanya jawabnya singkat padat " Iya " atau  " Gak "


Udah sampai rumah, suami balik ke kantor. Eh, pas tengah hari tiba-tiba saya ide liar saya muncul. Ah kabur aja lah. Biar suami nyariin. Langsung ambil tas tenteng baju ukuran sedang. Masukin beberapa baju. Dah, siap mau kabur

" Kak, nanti mau nginep hotel gak? " tanya saya ke anak yang besar. " Ngapain,  ma? " kata dia. " Ya kita liburan aja, Nak" jawab emaknya. " Asiiik " kata dia. " Nanti kita berangkat sebelum papa pulang ya, naik taksi " kata saya dengan wajah ceria. " Terus Papa? " tanya Kakak. " Ah, gampang nanti Kak " jawab saya. Lihat wajah emaknya ceria begitu, makin semangatlah Kakak

Tas udah siap. Telpon dong saya ke hotel. " Hallo, mb. Saya mau menginap disana. Harganya berapa ya? " tanya saya ke salah satu hotel besar yang tiap Minggu saya lewati saat Car Free Day di bumi Lancang Kuning. " Harga kamarnya sekian, ibu. Yang kelas ini harganya sekian " jawab resepsionisnya dengan ramah. " O segitu ya, mb " jawab saya. " Ya udah deh nanti saya hubungi lagi" kata saya

Aduh, duit saya mana cukup. Udah deh gak jadi kabur. " Kak, kita gak jadi nginap hotel " kata saya ke Kakak. " Kenapa,  ma? " jawab Kakak. " Mahal, Kak. Mama gak ada uang " kata saya sambil ngeluarin baju dari tas


Jam 4 sore lebih,  suami pulang. Masih dong saya pasang muka cemberut. Gengsi banget. Sambil nonton TV eh tiba- tiba Kakak nyeletuk ke papanya " Pa, tadi Mama ngajak liburan ke hotel tapi gak jadi ". " Ke hotel? " tanya papanya. " Iya, tadi mama udah masukin baju ke tas. Tapi udah dikeluarin lagi " dengan polos Kakak ngejelasin ke papanya. " Loh, kenapa gak jadi Kak ?" suami udah mulai penasaran. " Kata Mama mahal, pa. Mama gak ada duitnya " jawab Kakak dengan lancar ke papanya. Dari kamar saya dengerin mereka ngomong

Aduuuh niy anak ... kenapa pakai ngomong ke suami siy. Udah mau ngumpet ke langit ketujuh aja rasanya. Gengsi lagi marah tapi malu ketauan belangnya

Pelan-pelan suami datang ke kamar,  deketin saya. " Iya, say. Tadi mau  nginap ke hotel? " tanya suami. " Iya " masih gengsi saya ngejawabnya. " Terus kenapa gak jadi? " tanya suami. " Mahal, gak ada uangku " jawab saya. " Kenapa gak bilang kalau mau liburan ke hotel, aku kan bisa pulang cepet " kata suami. " Lah, kan aku mau kabur. Masak bilang-bilang. Aku tuh jengkel Mas gak mau nganterin ke rumah temen tadi pagi. Makanya aku mau kabur " jawab saya dengan ekspresi yang entahlah. " Oalah ... Istriku mau kabur ya " jawab suami sambil ketawa ngakak

" Iya, loh. Mas niy gak ngerti. Aku kan bosen di rumah. Cuman mau main ke rumah temen aja gak dianterin. Aku jengkel " tanggung malu saya jawab aja. " Emang tadi mau nginep di hotel mana? " tanya suami.  " Tuh yang depannya ada Car Free Day tiap Minggu " jawab saya. " Ooo,  hotel itu. Ya udah kita nginap aja disana. Liburan " kata dia


Masih gengsi dong, saya jawab aja " Udah gak mood ". Seolah menyadari ngambek saya, suami bilang " Iya deh. Aku minta maaf. Maafin ya "

Yah daripada ngambek lama-lama, saya juga udah capek " Iya, aku maafin ". " Ya udah. Ayo siap - siap.  Udah jam 5 niy.  Ayo kita ke hotel " kata suami antusias. " Serius, say? " tanya saya gak percaya. " Iya, serius. Lagian selama disini hampir 2 tahun kita gak pernah liburan " jawab suami dengan semangat

" Yeeeey. Makasih, say. I love you " kata saya kesenangan. Ngambeknya ilang. Langsung tas yang tadinya udah kosong saya isi lagi


Jadinya liburan sekeluarga deh, tanpa ngambek sama muka cemberut tentunya ... Hihihi. Ini judulnya gagal kabur jadi berkah kan  😜

Cuman setelah kejadian itu. Kalau saya ngambek ke suami, gak mau lagi kabur.  Mikir, abis biayanya mahal siy *LOL*. Mending bicara baik - baik dengan kepala dingin. Masalah terselesaikan tanpa keluar ongkos 😂

Bu ibu, kalau ngambek ke suami jangan tiru cara saya ya. Gak baik keluar rumah tanpa ijin suami. Salam ...

- Semua gambar diambil dari google -






Share
Tweet
Pin
Share
7 comments
Sumber gambar : Shutterstock 

Emak takut terbang, tapi Emak musti nyusul suami yang pindah duluan di pulau seberang. Emak harus naik pesawat terbang pertama kali sama anak lelaki yang waktu itu umurnya belum 2 tahun. Suami jemput di bandara kota itu

Emak harus waras, ajak penumpang sebelah ngobrol ngalor ngidul sepanjang perjalanan. Emak terus terang ke penumpang itu, kalau emak takut terbang. Abis itu emak mikir mungkin penumpang sebelah stress kali, diajak ngobrol emak selama hampir 2 jam perjalanan
.
Emak lagi sibuk beresin barang. Anak lelaki Emak nangis histeris karena liat sepeda kesayangannya diangkut truk buat dibawa pindah ke pulau seberang. Suami Emak udah berangkat duluan

Emak harus waras, abis truk pindahan pergi. Emak ajak anak tetangga sebelah nemenin jalan-jalan ke mal. Biar anak yang belum genap umur 2 tahun itu gak nangis lagi. Naik becak, sampai di mal beli mainan mobil-mobilan
.
Emak ditinggal luar kota 3 minggu sama suami dan masih baru tinggal 2 bulan di kota itu. Hari pertama ditinggal keluar kota, anak lelaki Emak pulang sekolah nangis pembuluh darah matanya pecah kena lempar sandal kawannya

Emak harus waras, konfirmasi ke sekolah kenapa bisa begitu tanpa marah-marah. Malamnya minta tolong tetangga buat antar ke dokter mata
.
Emak bawa anak pertama yang baru 10 bulan buat naik travel sendiri ke kota tempat tinggal yang baru. Nyusul suami yang udah nunggu di kota itu. Keluarga gak ada yang bisa antar

Emak harus waras, ternyata ada kawan yang udah pindah disana. Kebetulan lagi pulang. Ya udah, bilang sama kawan ntar jadwal travelnya sama. Biar emak ada kawan ngobrol di 7 jam perjalanan darat itu
.
Emak mau masak buat buka puasa dan Lebaran Idul Adha besok. Eh, udah mau masak malah gas abis. Gak ada yang bisa antar gas ke rumah sampai besok siang setelah sholat Ied

Emak harus waras, pinjem kompor tetangga buat masak. Hujan-hujan bawa panci sama wajan. Yang penting bisa makan buat buka.  Buat Lebaran besoknya ? Gak ada opor apalagi rendang. Malam Lebaran beli martabak telur aja di jalan buat makan hari Lebaran besok
.
Emak ngadepin anak sakit, sementara emaknya sendiri tumbang. Suami kudu tugas luar kota beberapa hari

Emak harus waras, rumah agak berantakan gak papa. Yang penting bisa makan, telpon katering minta antar
.
Emak mendadak pengen mudik ke kampung halaman di pulau seberang. Beli tiket promo biar irit. Suami kebetulan mau keluar kota juga urusan kantor. Ya udahlah turun di kota yang sama kayak suami juga. Pesawat singa itu delay berjam-jam. Begitu sampai kota itu, emak sama anak lelaki umur 2,5 tahun ketinggalan kereta api yang akan bawa ke kampung halaman. Suami harus ke hotel tempat acara kantornya. Emak baru bisa naik kereta api besok pagi

Emak harus waras, inget tetangga di kampung halaman sudah pindah ke kota itu. Untung emak inget alamatnya. Telpon 108 nanyain nomer telpon rumahnya karena gak tau nomer hpnya. Jaman segitu belum ada sosmed. Mau pesan hotel gak berani. Takut dipikir macam-macam. Hotel tempat suami menginap buat urusan kantor ? Emak gak sanggup bayar saat itu kalo musti nginap disana. Mahal. Ditelponlah tetangga yang sudah lebih dari 10 tahun tak bersua. Alhamdulillah, emak dan anak kecil itu bisa tidur di rumah tetangga yang udah Emak anggap orangtua sendiri
.
Emak udah masak buat Lebaran Idul Fitri, ternyata pemerintah kasih pengumuman Lebaran lusa. Opor ayam disimpan di kulkas. Dipisah sama kuahnya biar gak basi. Ayam di freezer, kuah di kulkas.  Begitu Lebaran kuah opor mau diangetin, eh malah basi. Padahal udah undang kawan buat datang. Berdua aja di rumah sama anak perempuan umur 1 tahun. Suami sama anak lelaki sholat di masjid agung

Emak harus waras, kuah dibuang. Blender  bumbu lagi pagi-pagi. Masak ulang opornya. Anak perempuan kecil  ? Aman di ruang tv. Opornya ? Alhamdulillah, enak. Ludes
.
Emak kena syaraf terjepit di pinggang pertama kalinya. Jangan tanya kayak apa rasanya. Luar biasa sakitnya. Nyeri, panas kayak ditusuk-tusuk. Duduk sakit banget. Tidur sama aja. Padahal suami emak besok mau luar kota. Emak nangis gak kuat sakitnya

Emak harus waras, minta suami menunda luar kotanya sehari dulu. Emak minta diantar ke tempat pengobatan herbal yang ada chyropracticnya. Ternyata susah banget carinya. Beberapa tempat yang dituju menolak. Karena udah mau tutup. Di tengah putus asa, lihat tempat pijat yang ada chyropracticnya. Sama mbak terapisnya, emak dipijat. Sakit memang tapi yang  penting emak sembuh. Suami tenang di luar kota. Alhamdulillah
.
Emak galau, hujan deras sekali. Anak lelaki yang mulai beranjak remaja itu udah jam 6 belum pulang. Hp gak bisa dihubungi. Biasa pulang antar jemput, hari itu naik angkot karena les. Suami dinas keluar kota. Pas ditelpon katanya masih nyebrang di tengah laut. Malam semakin gelap, hati emak rasanya pengen nangis. Udah gak karuan

Emak harus waras, telpon pertama ke suami cuman nanya " lagi apa, dimana". Emak pengen nenangin diri dengan mendengar suara suami, tanpa bikin suami was-was. Udah kelar telpon, tutup. Anak belum datang juga. Karena udah cemas emak telpon suami lagi, baru bilang kalo anak belum pulang. Minta suami telpon ke wakil kepala sekolah cari info soal anak. Emak bikin status di FB nanyain kondisi jalan yang biasa dilaluin anak. Alhamdulillah, setelah 3 jam dari sekolah. Anak lelaki itu datang dengan becak motor di tengah hujan malam itu. Rupanya macet di tengah jalan
.
Emak hamil anak kedua. Pas lagi sholat di masjid, tiba-tiba Emak pingsan. Black Out. Begitu bangun bingung, emak dikerubuti orang banyak

Emak harus waras, biar gizi keluarga tercukupi dan emak hamil sehat hingga lahiran. Gak ada asisten di rumah.  Minta tolong aja kedai dekat rumah buat bikinin makanan tiap hari. Yang penting makan,  perut kenyang dan tetap bergizi
.
Emak badannya udah mulai pegel. Anak lelaki umur 10 bulan nangis semalaman. Minta gendong dari jam 12 malam sampai jam 2 siang. Mungkin adaptasi rumah di kota yang baru semalam ditinggali. Tanda-tanda masuk angin mulai nampak. Tetangga nawarin gendong karena denger ada suara anak nangis terus. Tapi anak kecil itu menolak karena belum kenal

Emak harus waras, telpon suami minta tolong buat ijin kantor setengah hari. Buat gantiin gendong niy bocah. Eh, begitu bapaknya balik. Niy bocah gak rewel lagi, anteng. Apa salah Emakmu ini, nak
.
Emak belum bisa tidur. Suami lagi luar kota, anak yang besar udah tidur pulas. Yang kecil sakit, rewel semalaman. Minta gendong. Eh, emak udah gak tahan sama panggilan alam

Emak harus waras, ambil gendongan. Angkat tuh anak perempuan umur 6 bulan masuk ke gendongan. Ajak ke toilet dan menikmati indahnya malam berdua disana. Dengan tampang tanpa dosa, anak menatap ke Emaknya. Seolah berkata " Kenapa aku disini "
.
Tarik nafas
Hempaskan
Dinginkan kepala
Tetap tersenyum
Bismillah ...

Supaya rumah aman terkendali
Emak harus waras  😄😄

Ini ceritaku,  mana cerita Emaks ?

Share
Tweet
Pin
Share
19 comments

Bunga Rafflesia Arnoldii kelopak 6 ( sumber gambar : dokumen pribadi )







Assalamu'alaykum, temans. Niy blog kayaknya udah lama aja gak disentuh. Mumpung badan mulai enak setelah beberapa hari ini saya dan anak- anak kena flu sama masuk angin berat. Semangat hari ini kayaknya bisa di boost dengan mulai ngetik lagi deh

Ini siy sebenernya cerita lama. Cuman kok mendadak pengen angkat cerita ini di blog setelah tadi sempet liat ada postingan di grup FB. Jadi tadi tuh di grup FB ada orang yang posting foto bunga bangkai. Yang lebih dikenal dengan nama Suweg. Nah ada tuh, beberapa orang komentar bilang kalau itu bunga Rafflesia Arnoldii. Langsung deh inget sama chit-chat tentang bunga Rafflesia dengan suami waktu itu

***

April kemarin, suami pergi dinas luar kota ke Bengkulu buat pertama kalinya. Semalam di Bengkulu, besok paginya suami pergi ke Lubuk Linggau Sumatera Selatan via darat dengan kawannya. " Pak, nanti kalau ada tulisan Bunga Sedang Mekar berhenti aja " pesan kawannya di kantor Bengkulu. Suami gak ngeh maksudnya

Berangkatlah mereka ke Lubuk Linggau. Perjalanan dari Bengkulu ke Lubuk Linggau ditempuh selama 4 jam. Melewati kawasan hutan lindung di kabupaten Kepahiang dengan jalan yang berkelak-kelok dan naik turun. Untung suami bukan orang yang gampang mabuk di perjalanan jadi gak sempat mengalami Mabuk Kepahiang. Istilah yang muncul dari banyaknya orang yang gak kuat dengan kondisi jalan yang naik turun berkelok itu. Akibatnya Mabuk Kepahiang deh. Bukan mabuk kepayang loh ya ... Hahaha

Nah, saat melintasi kawasan hutan lindung Bukit Daun di Wilayah Kabupaten Kepahiang  ( makasih , Prio , blogger Bengkulu buat informasinya ). Tiba-tiba terlihat tulisan yang sebelumnya dibilang kawannya, Bunga Sedang Mekar. " Minggir - minggir. Itu ada tulisannya " kata suami. Turunlah dia dan kawannya. " Mana bunganya? " tanya suami. " Disana, Pak. Tapi sudah hampir busuk. Karena udah mau seminggu " kata orang disana. " Kalau mau ada yang baru mekar, pak. Kelopak 6 . Bunga langka itu. Biasanya kelopak 5 " lanjutnya lagi. Bener-bener rejeki dari Allah deh. Udah jalan kaki masuk ke hutannya gak terlalu dalam sekitar 20 meter,  baru sekali ke Bengkulu karena urusan kantor eh dikasih kesempatan lihat bunga Rafflesia Arnoldii yang lagi mekar. Yang berkelopak 6 pula 

Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan ...

Bunga Rafflesia kelopak 6 ( sumber gambar : dokumen pribadi )

Bunga Rafflesia Arnoldii kelopak 6 yang jarang sekali tumbuh itu terlihat cantik. Meski belum sempurna mekar keenam kelopaknya. Namun tetap terlihat anggun

Singkat cerita, malamnya suami WA saya kirim foto dia sama bunga Rafflesia Arnoldii itu. Jangan tanya gimana reaksi saya saat itu. Asli lebih heboh daripada suami yang liat langsung. Ndeso yah hihihi. " Wah,  asiiik banget, maulah " kata saya. Langsung mupeng

Foto ini bikin saya heboh daripada suami yang langsung liat bunga cantik itu ( sumber foto : dokumen pribadi )


" Itu bunga Rafflesia Arnoldii kelopak 6, say. Jarang tumbuh. Biasanya yang kelopak 5 " katanya. " Ntar lah kalau pindah ke Jakarta, aku mau ke Kebun Raya Bogor. Kan ada tuh " jawab saya ( biar bisa liat bunga Rafflesia Arnoldii kayak suami maksudnya ). " Eh, itu bukan bunga Rafflesia Arnoldii. Yang ada di Kebun Raya Bogor itu bunga bangkai. Kata orang yang disana tadi bunga Rafflesia Arnoldii pernah dicoba ditanam di Kebun Raya Bogor tapi gak berhasil " jawabnya.

Setelah saya cek di Google, bunga Rafflesia memang ada di Kebun Raya Bogor. Bukan Rafflesia Arnoldii seperti kata orang itu.  Jenis yang tumbuh di Kebun Raya Bogor adalah Rafflesia Padma dan berhasil ditumbuhkan dengan teknik garfting ( penyambungan ) akar pinang. Rafflesia Padma adalah 1 dari 17 jenis Rafflesia di Indonesia. Ini merupakan keberhasilan  untuk menumbuhkan bunga Rafflesia diluar habitat aslinya. Bahkan bunga Rafflesia Padma di Kebun Raya Bogor sudah pernah mekar sejak 2010. Bisa dibaca di Mongabay.co.id

Rafflesia Padma di Kebun Raya Bogor ( sumber foto : Ridzki R. Sigit - Mongabay.co.id )


Jadi beda ya antara bunga Rafflesia dengan Bunga Bangkai ?

Langsung deh meluncur di Google. Dan mungkin inilah yang sering buat orang bingung antara bunga Rafflesia dan Bunga Bangkai. Seperti disarikan dari blog Alamendah.org , ini dia bedanya antara bunga Rafflesia dan Bunga Bangkai

Bunga Rafflesia

Dari sekian banyak jenis Rafflesia, salah satu yang terkenal adalah Rafflesia Arnoldii. Nama bunga itu diambil dari gabungan nama Dr Joseph Arnold dan Sir Thomas Stamford Raffles. Seorang pemandu yang bekerja pada Dr Joseph Arnold menemukan bunga itu. Dan Dr Joseph Arnold ketika itu sedang mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh Sir Thomas Stamforf Raffles pada tahun 1818

Rafflesia Arnoldii ( sumber gambar : WorldAtlas.com )

Bunga yang merupakan ikon dari provinsi Bengkulu ini mempunyai ciri, tumbuh di batang liana ( tumbuhan merambat ) dari genus Tetrastigma. Bunga ini tidak mempunyai daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Nutrisi diambil dari pohon inangnya. Bunga yang memiliki kelopak rata-rata 5 buah ini juga tidak mempunyai akar batang

Dengan berat mencapai 11 kg dan ketika mekar bunga ini bisa mencapai diameter 70-110 cm serta tinggi 50 cm, bunga ini akan tampak bagian bunganya saja yang berkembang. Di dasar bunga yang berbentuk seperti gentong ini terdapat benang sari atau putik tergantung dari jenis kelaminnya. Dan bunga ini mengeluarkan bau busuk

Nah, untuk kalian yang mau menikmati keindahan bunga ini saat mekar. Umur bunga ini cukup singkat hanya sekitar 5-7 hari saja. Setelah itu layu dan mati. Rafflesia Arnoldii ini hidup di hutan primer, sekitar Bengkulu, Aceh dan Sumatera Barat. Mengikuti hidup akar atau pohon inangnya yang jika mati, Rafflesia Arnoldii juga ikut mati

Bunga Bangkai 

Bunga yang memiliki nama Latin Amorphpophallus titanum ini terkenal dengan nama Suweg atau Kibut, cukup populer di masyarakat. Dan masyarakat sering keliru dengan menganggap salah satu jenis bunga bangkai ini sebagai Rafflesia Arnoldii, karena sama-sama berbau busuk

Dan bunga Suweg inilah yang sempat saya pikir bunga Rafflesia Arnoldii. Bunga bangkai dalam pikiran saya saat itu bukan yang jenis ini

Oiya, bunga bangkai di dunia ternyata banyak juga loh ada 170 jenis ... Wow kan

Dengan tinggi bisa mencapai 4 m dan diameter 1,5 m, bunga ini terlihat berbeda dari bunga Rafflesia Arnoldii yang terlihat melebar. Memiliki warna krem pada bagian luar dengan mahkota bunga keunguan, bunga ini terlihat seperti terompet saat mekar. Bunga raksasa ini termasuk tumbuhan dari suku talas-talasan ( aracea ) dan merupakan tumbuhan dengan bunga mejemuk terbesar di dunia

Bunga Bangkai Titanum / Suweg / Kibut ( sumber gambar : US Botanic Garden )

Masa mekarnya pun sama dengan Rafflesia Arnoldii yakni sekitar 7 hari. Bunga bangkai ini memiliki 2 fase yaitu fase vegetatif dan generatif secara bergantian. Pada fase vegetatif, akan muncul batang tunggal dan daun di atas umbi ( sekilas mirip pohon pepaya ) dengan tinggi bisa mencapai 6 meter. Beberapa tahun kemudian , organ generatifnya akan mati kecuali umbi. Nah jika lingkungan mendukung dan umbi memenuhi syarat, pohon ini akan digantikan dengan bunga bangkai yang tumbuh. Tumbuhnya bunga majemuk menggantikan pohon yang telah layu itu merupakan fase generatif

Setelah 7 hari bunga ini akan layu. Dan akan kembali melewati sikusnya, kembali ke masa vegetatif. Jika pada masa mekarnya, bunga ini mengalami pembuahan maka akan terbentuk buah-buah berwarna merah dengan biji pada bagian bekas pangkal bunga. Biji-biji inilah yang dapat ditanam menjadi pohon pada masa vegetatif

***

Dari sekian banyak jenis bunga Rafflesia dan Bunga Bangkai. Udah gak bingung kan ngebedain antara bunga Rafflesia dengan Bunga Bangkai. Biarpun belum pernah ke Bengkulu liat bunga langka ini, jangan salah lagi ya. Tak kenal maka tak sayang.  Salam ...



* dokumen pribadi saat itu hanya menggunakan OPPO A 37 diedit dengan Snapseed *


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me

About Ibu Dila

Seorang istri dan ibu 2 anak yang belajar kehidupan dari setiap jejak langkah di negeri ini.

Search This Blog

Postingan Populer

  • Mengurus Pindah Sekolah Anak ke Luar Kota ( Berdasarkan Pengalaman Pribadi )
    Pindah lalu tinggal dan hidup di beberapa kota bukan lagi hal baru buat saya dan keluarga. Hari ini saya akan berbagi tips bagaimana memili...
  • Jalan-jalan Minggu ke Bagan Percut
    Pasar Ikan Bagan Percut, Deli Serdang Suami sudah beberapa kali mengajak saya ke Bagan Percut. Tapi entah selalu saja belum ter...
  • Museum Perkebunan Indonesia, Menghubungkan Masa Lalu dan Masa Depan
    Museum ? Saya suka sekali dengan museum. Kali ini kunjungan kami sekeluarga adalah ke Museum Perkebunan Indonesia Museum yang terl...
  • Seseruan Bermain di Taman Budaya Resto, Tanjung Morawa
    Restoran ini jaraknya dekeeet banget dari rumah. Nyomot perkataan kawan saya , resto ini tetangga sebelah rumah aja. Padahal udah setahun ...
  • Buka puasa di Pondok Telaga Ikan, Kuala Namu
    Mulai awal minggu lalu pas papanya luar kota, pengen banget makan di luar. Pengen ini pengen itu tapi apa daya gak bisa nyetir *makan...

Follow Us

  • Facebook
  • Instagram
  • Google Plus

Categories

  • Banjarmasin
  • Jakarta
  • keluarga
  • kuliner
  • Lebaran
  • liburan
  • lomba blog
  • Medan
  • mudik
  • My Story
  • Novel
  • Pekanbaru
  • Review
  • Semarang

Hai, saya ingin jadi kawan kalian. Ikuti ceritaku yuk...

Blog Archive

  • August (1)
  • July (1)
  • May (2)
  • April (1)
  • March (3)
  • February (3)
  • January (3)
  • December (7)
  • November (11)
  • October (9)
  • September (5)
  • August (5)
  • July (5)
  • June (9)
  • May (8)

Member of Blogger Perempuan

Member of Blogger Perempuan

Member Of Kumpulan Emak Blogger

Member Of Kumpulan Emak Blogger
Instagram Facebook

Created with by ThemeXpose

Customized with by DuniaQtoy